Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Kelapa Sawit Bukan Pemicu Penjualan Mobil di Sumbar Meningkat, Tapi Ini

Kepala Cabang Auto2000 Bypass Padang Teddy Marisya mengatakan growth itu dirasakan dengan adanya diskon pajak atau Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP).
Sales Supervisor Auto2000 Bypass Padang Rian Julian memperlihatkan produk mobil Toyota yang baru yakni Toyota Veloz di Showroom Auto2000 Bypass Padang, Selasa (16/11/2021). /Bisnis-Noli Hendra
Sales Supervisor Auto2000 Bypass Padang Rian Julian memperlihatkan produk mobil Toyota yang baru yakni Toyota Veloz di Showroom Auto2000 Bypass Padang, Selasa (16/11/2021). /Bisnis-Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Toyota masih menjadi penguasa pasar mobil SUV dan APV baik yang low maupun yang high bagi wilayah Provinsi Sumatra Barat.

Seperti halnya bagi Auto2000 Bypass Padang, growth (pertumbuhan) yang diperoleh Toyota hingga akhir Oktober 2021 meningkat sebesar 17,6 persen bila dibandingkan pada tahun 2020 lalu.

Kepala Cabang Auto2000 Bypass Padang Teddy Marisya mengatakan growth itu dirasakan dengan adanya diskon pajak atau Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP).

"Jadi yang saya rasakan growth market Toyota secara umum di Sumbar ini didorong oleh kebijakan PPnBM DTP itu. Kalau bicara soal dampak dari kenaikan harga sawit, memang ada dampaknya terhadap penjualan kita, cuma yang paling dirasakan itu dampak adanya kebijakan PPnBM DTP itu," katanya kepada Bisnis, Selasa (16/11/2021).

Teddy menyebutkan penjualan mobil Toyota di Sumbar ada hal yang cukup mengejutkan. Karena bila dibandingkan kondisi tahun 2020 yang juga tengah dilanda pandemi, dengan kondisi 2021 saat ini yang juga masih dilanda pandemi, mobil yang laris itu adalah yang kelas menengah ke atas.

Seperti untuk Toyota Rush, Avanza, Innova, Raize, dan Fortuner, serta diikuti beberapa unit untuk Agya, Calya, dan Alphard.

Untuk Auto2000 Bypass Padang, Toyota Rush adalah mobil yang paling banyak terjual atau memiliki peran penjualan sebesar 27 persen.

"Total penjualan kita hingga akhir Oktober 2021 itu 692 unit dan 27 persen nya itu Rush," jelasnya.

Berbicara target penjualan, untuk Auto2000 Cabang Bypass mematok target di atas 1.000 unit atau dengan rata-rata penjualan 67 unit per bulannya.

Artinya seharusnya penjualan mobil hingga akhir Oktober 2021 ini 670 unit, tapi bukitnya kini telah mencapai angka 692 unit. Sehingga tercatat penjualan mobil Toyota di Auto2000 Bypass Padang melebihi target sebanyak 22 unit.

"Untuk November dan Desember, kita perkirakan penjualan bakalan di atas seribu unit. Karena ekonomi masyarakat kita lihat mulai tumbuh dan membaik seiring melandainya kasus Covid-19," sebut Teddy.

Apalagi kini market untuk pinggiran kota yang ternyata memberikan kontribusi yang besar yakni mencapai 50 persen. Seperti datang dari daerah Kabupaten Pasaman Barat, Pasaman, Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Padang Pariaman, dan beberapa dari daerah lain nya.

"Hal ini jelas adanya kondisi ekonomi di kawasan pinggiran kota membaik, salah satunya dari ekonomi para petani," ujarnya.

Dia menyebutkan dulu itu kawasan kota market mobil di kisaran 80 persen, tapi kini peta perekonomian telah berubah. Daerah pinggiran kota mampu menunjukkan ekonomi bagus, sehingga 50 persen market Toyota khususnya ada di daerah pinggiran kota.

Sales Supervisor Auto2000 Bypass Padang Rian Julian menambahkan market di Sumbar masing-masing daerahnya berbeda. Seperti di daerah Kabupaten Solok, mobil Toyota yang paling banyak terjual di sana Avanza dan Innova.

Lalu di Kabupaten Pesisir Selatan itu Toyota Calya cukup banyak terjual di sana. Sedangkan untuk Toyota Rush selain datang dari Kota Padang, juga banyak terjual di Kabupaten Padang Pariaman dan Pasaman Barat.

"Agya kuatnya di daerah Pasaman Barat dan juga di Kota Padang. Khusus untuk Toyota Fortuner ternyata datang dari Kabupaten Solok Selatan, jadi ini daerah pinggiran yang ternyata memiliki ekonomi yang bagus," sebutnya.

Rian menyebutkan yang menjadi konsumen di Auto2000 Bypass Padang itu kebanyakan dari pegawai negeri sipil, pedagang, dan wiraswasta. Kebanyakan dari mereka melakukan pembelian mobil dengan sistem mobil tambahan.

"Jadi untuk pembayarannya melalui kredit 57 persen, dan cash 43 persen," ungkapnya. (k56).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper