Bisnis.com, PEKANBARU-- Rektor Universitas Riau (UNRI) Aras Mulyadi dan Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Agung Dhamar Syakti beserta rombongan melakukan audiensi dan silaturahim dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP-RI) Sakti Wahyu Trenggono, di Gedung Mina Bahari IV KKP RI baru-baru ini.
Rektor UNRI dalam siaran persnya Senin (4/10/2021) menjelaskan kegiatan audiensi sekaligus silaturahim ini, merupakan kesiapan UNRI untuk ikut serta berpartisipasi aktif dalam merealisasikan inovasi-inovasi terobosan melalui program yang dilakukan oleh KKP RI.
Dalam audiensi itu, Rektor UNRI didampingi oleh Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) UNRI Bintal Amin dan Wakil Dekan Bidang Akademik FPK UNRI Rahman Karnila, memaparkan fokus riset yang telah dilakukan oleh FPK UNRI.
“Fokus riset yang dilakukan UNRI, di antaranya meliputi pengembangan komoditas perikanan lokal Riau yaitu “SEBATIN” (Selais Baung Patin), konservasi kawasan DAS (Daerah Aliran Sungai) dan pesisir, pengelolaan kawasan strategis ekowisata pesisir dan Bioteknologi Pangan, khususnya Hasil Perikanan,” jelas Guru Besar Bidang Perikanan dan Kelautan ini memaparkan.
Pada kesempatan tersebut, Rektor UNRI juga menyatakan komitmen siap mendukung inovasi dan terobosan program KKP-RI melalui riset-riset ilmiah di bidang kelautan dan perikanan terutama budi daya perikanan tawar serta pengelolaan perikanan terukur.
Pada acara silaturahim tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, menilai pentingnya dukungan perguruan tinggi khususnya UNRI dalam mewujudkan pembangunan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang berkelanjutan dan maju, melalui riset yang dilakukan oleh civitas akademika UNRI.
Selanjutnya Menteri KKP, menyatakan saat ini penelitian yang paling dibutuhkan adalah di bidang perikanan budi daya. Subsektor ini merupakan masa depan ketahanan pangan dan pendorong pertumbuhan ekonomi nasional, sebab penangkapan di alam harus dibatasi untuk menjaga ekosistem laut tetap lestari.
Lebih lanjut, Sakti juga menyampaikan dua dari tiga program terobosan KKP RI Tahun 2021-2024 yaitu perikanan budi daya, khususnya pengembangan perikanan budi daya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan dan pembangunan kampung-kampung perikanan budi daya air tawar, payau, dan laut berbasis kearifan lokal.
Menteri juga mengingatkan unsur kunci dalam keberhasilan di dalam budidaya ini, adalah masalah “pakan”, sehingga diharapkan UNRI dapat melakukan berbagai riset, bagaimana melakukan substitusi pakan untuk menghasilkan pakan ikan yang murah, ungkap Menteri.
“Disamping itu, diperlukan juga riset yang menjurus ke komoditas-komoditas perikanan budi daya yang potensi pasar dan nilai jual tinggi, seperti udang, lobster, kepiting, dan rumput laut,” terang Menteri.