Bisnis.com, PALEMBANG – PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI bakal memperkuat keuangan syariah di Pulau Sumatra. Langkah itu dimulai dari penyatuan sistem layanan bagi 2,1 juta nasabah eks BNI Syariah dan BRI Syariah.
Penyatuan sistem layanan di wilayah Sumatra itu mencakup migrasi rekening nasabah, kartu anjungan tunai mandiri (ATM) hingga mobile banking dan internet banking.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan integrasi di wilayah Sumatra merupakan langkah awal bagi BSI untuk memperkuat lini bisnis di kawasan Barat Indonesia.
“Ini juga membuktikan bahwa perusahaan fokus pada pengembangan yang bersifat Indonesia sentris,” katanya saat acara seremoni integrasi sistem layanan di Palembang, Sabtu (12/6/2021).
Hery melanjutkan pihaknya berharap hadirnya BSI di Sumatra dapat meningkatkan pangsa pasar keuangan syariah sekaligus literasi masyarakat di kawasan Barat Indonesia.
Menurut dia, selama proses penyatuan integrasi sistem layanan, perseroan memastikan nasabah tetap dapat melakukan aktivitas dan transaksi keuangan seperti biasa.
“Kami memastikan proses integrasi tetap mengedepankan kenyamanan dan keamanan data nasabah,” katanya.
Diketahui, proses integrasi sistem layanan emiten berkode BRIS tersebut merupakan bagian dari proses integrasi operasional cabang, layanan dan produk secara nasional yang digelar mulai 1 Februari 2021 sampai 30 Oktober 2021.
Untuk di Pulau Sumatra, integrasi jutaan nasabah tersebut berasal dari 274 outlet eks BNI Syariah (BNIS) dan BRI Syariah (BRIS).
Hery memaparkan integrasi telah dilakukan sejak 7 Juni 2021 untuk wilayah Aceh dan mulai 14 Juni 2021 untuk wilayah Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Riau & Kepulauan Riau, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu dan Lampung.
“Integrasi sistem layanan merupakan bagian dari proses merger operasional dan diharapkan bisa mendukung layanan BSI berjalan lebih optimal,” kata Hery.
Untuk mendukung suksesnya proses integrasi ini, dia melanjutkan, perseroan telah melakukan training, sharing knowledge IT, dan persiapan data nasabah yang akan dilakukan migrasi.
Dalam periode migrasi, nasabah bank asal secara bertahap akan dihubungi untuk melakukan migrasi rekening ke BSI.
“Kami menargetkan pada 1 November 2021, seluruh jaringan BSI bisa terintegrasi. Selain itu, sampai akhir 2021 sebanyak 100% dari total nasabah akan memiliki akun di sistem baru BSI,” ujarnya.
Selama proses migrasi, nasabah ex-BRIS dan ex-BNIS masih dapat menggunakan kartu dan buku tabungan yang dimiliki sampai dengan cabang tersebut berubah menjadi kantor cabang yang sudah terintegrasi.
Nasabah juga dapat menggunakan jaringan ATM dari masing-masing bank asal serta jaringan ATM yang bekerja sama, yakni jaringan ATM Prima, ATM Bersama, dan GPN.
Proses migrasi rekening bisa dilakukan secara digital dengan aplikasi BSI Mobile atau hadir langsung ke kantor cabang BSI.