Bisnis.com, PALEMBANG – Sumatra Selatan tercatat mengalami inflasi sebesar 0,01 persen pada Mei 2021 atau turun dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 0,33 persen.
Bahkan, Palembang mengalami deflasi sebesar 0,02 persen dan menjadi kota dengan deflasi terendah secara nasional pada bulan tersebut. Padahal, pada bulan Mei 2021 terjadi momen puasa dan Idulfitri yang biasanya menjadi faktor pengerek inflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Selatan (Sumsel) Zulkipli mengatakan jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, inflasi Sumsel kali ini juga yang terendah.
“Pada Mei 2019 Sumsel inflasi 0,38 persen begitu pula pada tahun lalu sebesar 0,13 persen. Ini menunjukkan bahwa daya beli kita kemungkinan besar belum begitu pulih,” katanya, Rabu (2/6/2021).
Zulkipli menjelaskan inflasi Sumsel dihitung berdasarkan 2 kota inflasi, yakni Kota Palembang dan Kota Lubuk Linggau.
Dia memaparkan hampir semua kelompok pengeluaran di Kota Palembang mengalami inflasi, hanya saja terdapat satu kelompok, yakni makanan, minuman dan tembakau yang deflasi.
“Harga cabai merah, daging ayam ras dan cabai rawit turun. Namun harga daging ayam hidup [ayam kampung] naik lantaran biasanya masyarakat mengkonsumsi ayam kampung saat Lebaran,” jelas dia.
Sementara itu inflasi terjadi di seluruh kelompok pengeluaran di Lubuk Linggau. Adapun komoditas yang memiliki andil besar terhadap inflasi di kota itu adalah tarif angkutan udara, telur ayam ras dan daging ayam ras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel