Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Sumbar Triwulan I Terkontraksi 0,16 Persen, Ini Penyebabnya

Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati menjelaskan kontraksi itu terjadi pada sembilan lapangan usaha dengan beberapa yang terbesar antara lain penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,69 persen, transportasi dan pergudangan sebesar 10,13 persen, dan pengadaan listrik dan gas 8,41 persen.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Barat mencatatkan perekonomian Sumbar pada triwulan I-2021 dibanding triwulan I-2020 (y-on-y) terkontraksi sebesar 0,16 persen.

Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati menjelaskan kontraksi itu terjadi pada sembilan lapangan usaha dengan beberapa yang terbesar antara lain penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,69 persen, transportasi dan pergudangan sebesar 10,13 persen, dan pengadaan listrik dan gas 8,41 persen.

"Kalau untuk Lapangan Usaha (LU), kita melihat mengalami pertumbuhan, jasa keuangan merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 8,87 persen, diikuti oleh informasi dan komunikasi sebesar 6,71 persen, serta pengadaan air sebesar 6,59 persen," jelasnya dalam penyampaian press realease secara daring, Rabu (5/5/2021).

Dikatakannya struktur perekonomian Sumbar menurut LU triwulan I-2021 didominasi oleh tiga kategori utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan (21,96 persen). Serta untuk perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor (15,72 persen), dan transportasi dan pergudangan (10,41 persen).

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan I-2021 (y-on-y), Informasi dan Komunikasi merupakan sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,53 persen, diikuti Industri Pengolahan sebesar 0,36 persen dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 0,32 persen.

Selain itu, ekonomi Sumbar pada triwulan I-2021 mengalami kontraksi sebesar 0,59 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini disebabkan oleh sembilan lapangan usaha di Sumbar mengalami kontraksi.

Diantaranya yang terbesar seperti administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 5,52 persen, pertambangan dan penggalian sebesar 5,47 persen, serta industri pengolahan sebesar 4,48 persen.

Sementara beberapa lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan antara lain jasa lainnya 8,99 persen, jasa leuangan 4,50 persen dan informasi dan komunikasi 4,24 persen.

"Untuk sumber utama pertumbuhan ekonomi Sumbar Triwulan I-2021 adalah lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 0,34 persen, diikuti oleh jasa lainnya 0,15 persen dan perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 0,13 persen.

Sedangkan bila dilihat dari sisi pengeluaran, ekonomi Provinsi Sumbar triwulan I-2021 terhadap triwulan I-2020 terkontraksi pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan Net Ekspor Antar Daerah.

Komponen yang mengalami kontraksi terdalam tercatat pada komponen konsumsi pemerintah sebesar 9,72 persen. Sementara itu, beberapa komponen pengeluaran masih mengalami pertumbuhan positif, yaitu pengeluaran konsumsi lembaga non profit (1,20 persen), ekspor luar negeri (32,66 persen), dan impor luar negeri (12,11 persen).

Lalu di struktur PDRB Sumbar menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I-2021 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang mencakup lebih dari separuh PDRB Sumatera Barat.

"Komponen lainnya yang memiliki peranan cukup besar terhadap PDRB secara berturut-turut adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto, Ekspor Luar Negeri, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah. Sedangkan Impor Luar Negeri dan Pengeluaran Konsumsi LNPRT kontribusinya relatif kecil," ujar Herum Fajarwati.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi nasional triwulan I-2021 (y-on-y), maka Komponen Ekspor Luar Negeri merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 3,65 persen, sementara kontraksi terdalam pada komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 1,46 persen.

Sementara untuk ekonomi Sumbar triwulan I-2021 terhadap triwulan IV-2020 (q-to-q) terkontraksi sebesar 0,59 persen. Kontraksi ini terutama disebabkan oleh menurunnya kinerja komponen pengeluaran konsumsi pemerintah 47,13 persen dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 3,92 persen.

Komponen pengeluaran lain mengalami pertumbuhan yang positif. Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang merupakan kontributor perekonomian terbesar di Sumbar tumbuh sebesar 1,46 persen. (k56)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper