Bisnis.com, PALEMBANG – PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menilai program efisiensi yang dilakukan telah efektif memperbaiki kinerja keuangan perseroan yang tumbuh positif pada triwulan I/2021.
Direktur Pemasaran PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR), Mukhamad Saifudin, mengatakan perusahaan telah melakukan efisiensi biaya usaha dan optimalisasi di bidang produksi.
“Kami manfaatkan limbah sebagai bahan baku subtitusi, optimalisasi penggunaan batu bara kalori rendah dan operasi Pabrik Baturaja II,” katanya, Selasa (4/5/2021).
Merujuk pada data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pertumbuhan demand semen pada tahun 2021 menunjukkan tren peningkatan di mana tumbuh 2,2 persen.
Sementara pertumbuhan volume penjualan yang mampu diraih SMBR selama periode tersebut sebesar 21,5% dibandingkan triwulan I/2020 (yoy). Adapun pendapatan perusahaan naik 20 persen dibanding tahun lalu.
Saifudin menambahkan kenaikan pendapatan juga disokong oleh perbaikan saluran dan sistem distribusi produsen semen pelat merah itu.
Baca Juga
“Penguatan sistem informasi pemasaran kami juga mampu mendorong peningkatan volume penjualan,” ujarnya.
Dia mengemukakan keberlanjutan inisiatif strategis pada efisiensi biaya juga mampu menurunkan beban pokok penjualan 21 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Sehingga, perseroan mampu mencetak laba bersih senilai Rp17,9 miliar pada triwulan I/2021.
“Kondisi itu berbanding terbalik dengan triwulan I/2020, di mana kami mengalami kerugian. Selain itu, arus kas bersih perusahaan juga telah stabil senilai Rp86,4 miliar,” katanya.
Menurut Saifudin, perseroan optimistis target penjualan yang dipatok untuk tahun 2021 dapat tercapai.
Apalagi, kata dia, pertumbuhan semen di wilayah Sumatra positif seiring permintaan yang terus meningkat setiap bulan.
“Tentu sebagai pabrik semen di Sumatra, Semen Baturaja terus menjaga pertumbuhan penjualan untuk memenuhi demand di Sumsel, Jambi, Lampung, Bengkulu dan Bangka Belitung,” katanya.