Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sawah di Daerah Perairan Musi Banyuasin Mampu 3 Kali Panen

Pertanian pangan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, tercatat mampu panen tiga kali dalam setahun atau dengan indeks pertanaman (IP) 300.
Petani di Desa Sri Karang Rejo, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, melakukan panen padi dengan menggunakan mesin. /Bisnis-Dinda Wulandari
Petani di Desa Sri Karang Rejo, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, melakukan panen padi dengan menggunakan mesin. /Bisnis-Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG –  Pertanian pangan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, tercatat mampu panen tiga kali dalam setahun atau dengan indeks pertanaman (IP) 300.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Musi Banyuasin (PTPH Muba) Thamrin mengatakan sawah yang mampu tiga kali panen itu berlokasi di Desa Sri Karang Rejo, Kecamatan Lalan.

“Terdapat 560 hektare sawah di Desa Sri Karang Rejo dan sudah ada yang IP 300, ini tentu meningkatkan produksi para petani,” katanya, Senin (12/4/2021).

Menurut Thamrin petani yang melakukan IP300 menerapkan beberapa pola, ada yang menanam padi seluruhnya ada pula yang disela dengan tanaman jagung.

Dia mengemukakan pihaknya terus mendorong IP300 dapat diterapkan diseluruh sawah yang ada di Lalan dengan luasan mencapai total 75.383 ha. Adapun daerah tersebut termasuk daerah perairan di Muba.

Selain itu, kata Thamrin, petani di Lalan juga telah menggunakan mekanisasi dalam menggarap lahan hingga panen.

Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza Alex mengatakan kabupaten tersebut turut andil menyokong ketahanan pangan nasional. 

"Muba tahun 2020 berhasil surplus 207.052 ton beras, tentu ini berkat keinginan yang tinggi dari para petani Muba,” katanya.

Dodi memaparkan realisasi tanam padi di Muba tercatat seluas 93.865 ha dengan produksi padi  sebanyak 497.521 ton. Produksi tersebut setara dengan 268.506 ton beras. 

“Sementara konsumsi masyarakat di Musi Banyuasin ini hanya 61.454 ton per tahun,” ujar Dodi.

Menurutnya, Muba masuk kategori lumbung padi lantaran terbukti dengan hasil panen oleh para petani padi.

"Bahkan untuk di sawah lebak saja di Muba ini bisa panen sampai tiga kali dalam setahun, di Kecamatan Sanga Desa,” ujarnya. 

Dodi menjelaska  Muba sedang memasuki musim panen padi tetapi harga gabah dan beras di tingkat petani jatuh.

Diketahui, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani hanya berkisar Rp3.200--Rp3.500 per kg. Angka itu lebih rendah ketimbang harga pokok pemerintah (HPP) senilai Rp4.200 per kg. Sementara harga beras di tingkat petani kisaran Rp7.200--Rp7.500 per kg sedangkan HPP beras senilai Rp12. 000--Rp.13.000 per kg.

“Oleh karena itu kami mohon pemerintah melalui Bulog agar melakukan serapan gabah petani dengan harga HPP Pemerintah,” katanya.

Kepala Bidang Pengadaan Perum Bulog Divre Sumsel Babel, Ninik Laswati, mengatakan pihaknya terus menyerap gabah dari petani di Sumsel 

“Bahkan panen petani  di desa Lalan yang perairan tersebut pun kami serap. Penyerapannya bisa 300 ton sampai 500 ton dengan HPP,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper