Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Karet Musi Banyuasin Bisa Pasarkan Bokar Secara Online

Petani karet di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, kini dapat memasarkan hasil panennya secara daring.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PALEMBANG – Petani karet di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, kini dapat memasarkan hasil panennya secara daring.

Pemasaran tersebut melalui sistem aplikasi lelang bahan olahan karet (Sang Bokar) yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba).

Bupati Muba Dodi Reza Alex mengatakan aplikasi Sang Bokar akan berguna pagi petani yang selama ini menjual karet lewat sistem lelang. 

“Dengan aplikasi ini bisa memudahkan petani menjual bokar, juga memperluas pasarnya karena bisa diikuti tidak hanya satu perusahaan, melainkan banyak peserta lelang, sampai mancanegara,” katanya, Jumat (18/12/2020).

Dodi mengatakan petani saat ini sudah harus melek teknologi digital, tidak hanya untuk pemasaran, melainkan pula untuk budidaya kebunnya.

“Yang utama meningkatkan produktivitas, selain lewat peremajaan juga bisa dengan penggunaan teknologi,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perkebunan Muba, Akhmad Toyibir, mengatakan sistem lelang bokar petani selama ini dilakukan oleh petani yang tergabung dalam unit pengolahan dan pemasaran bokar (UPPB). 

Menurut dia, saat ini Muba menjadi kabupaten yang paling banyak memiliki UPPB, yakni mencapai 92 yang terdaftar.

“Hal ini menandakan tingginya tingkat kesadaran para petani karet untuk menghasilkan kualitas Bokar yang baik, dengan demikian harga di pasar lelang juga pasti tinggi,” katanya.

Sebelumnya, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian, Dedi Junaedi, mengatkan pihaknya mengapresiasi langkah Pemkab Muba yang membentuk aplikasi lelang online.

Menurutnya, peluncuran aplikasi Sang Bokar sangat tepat dilakukan untuk memasarkan olahan karet petani rakyat di Muba agar dapat diserap oleh investor dari seluruh mancanegara.

“Apalagi saat ini pergeseran dunia digital sangat cepat. Tentu dalam upaya pemasaran produk juga harus diikuti, agar serapan olahan karet petani rakyat di Muba dapat lebih maksimal lagi,” jelas Dedi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper