Bisnis.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam memaparkan tiga proyek investasi di Batam secara daring kepada investor asing. Ketiga proyek investasi tersebut antara lain pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aerocity, Logistik dan Halal Hub dan Pengembangan Berorientasi Transit (LRT).
Harlas Buana, Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal BP Batam, memgatakan pengembangan ketiga proyek investasi tersebut telah dipersiapkan secara khusus oleh tim KEK BP Batam dan telah tawarkan via one on one meeting melalui daring kepada investor.
“Alhamdulillah respon yang kami terima dari para investor terkait ketiga rencana investasi BP Batam, sangat positif. Mereka mengaku tertarik dan menaruh minat yang tinggi untuk menjajaki kerja sama lebih lanjut dengan BP Batam,” kata Harlas pada Rabu (14/10/2020).
Irfan Syakir Widyasa, Kepala Bidang Analisa Ekonomi Makro dan Sektor Strategis BP Batam, menjelaskan bahwa lokasi pengembangan ketiga proyek tersebut di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam.
Dengan total luas area lebih dari 1.700 hektar. Lokasi tersebut hanya memerlukan waktu kurang dari satu jam dari Singapura, menjadikan Batam sebagai pilihan yang tepat untuk berinvestasi.
Melalui pengembangan tersebut, BP Batam mampu merangkul beberapa komponen pelayanan, seperti Maintenance Repair Overhaul (MRO) dan manufaktur komponen suku cadang pesawat terbang, pergudangan, distribusi, serta mencakup sektor jasa perhotelan hingga perkantoran.
Terkait dengan rencana pengembangan Travel Corridor Agreement (TCA) yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), ada tiga pelabuhan di Batam yang ditunjuk sebagai pintu masuk para investor untuk berinvestasi di Batam, yakni Pelabuhan Harbour Bay, Pelabuhan Batam Center dan Nongsa,” kata Harlas.
TCA ini diharapkan mampu mendorong jumlah investasi dan memperbaiki sektor ekonomi Provinsi Kepri, khususnya Batam.