Bisnis.com, MEDAN - Realisasi pencairan insentif Kartu Prakerja di Sumut baru sebesar 33 persen atau Rp144,8 miliar dari total pagu insentif Rp444,1 miliar.
Masyarakat Sumut yang bergabung dalam program Kartu Pra Kerja baru berjumlah 136.000 orang dari pagu yang ditetapkan berjumlah 183.000 orang.
Data tersebut tertuang dalam data presentasi bertajuk Perekonomian Sumatera Utara Triwulan III 2020 yang disampaikan Bank Indonesia Sumatera secara virtual, Selasa (6/10/2020). Data tersebut merupakan data yang dihimpun Dinas Tenaga Kerja Sumut dari program Kartu Prakerja Gelombang 1 sampai 6.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat menyatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari angka 32 persen tersebut karena karena pendaftaran dan proses verifikasi kartu pra kerja akan terus berlanjut.
Menurutnya, pencairan insentif di Sumatra Utara masih berada di ambang batas normal.
"33 persen itu angka yang cukup bagus loh. Ada beberapa daerah yang (persentasenya) ada di bawah Sumut. Juga masih akan dibuka terus tahap-tahap kartu prakerja ini," ungkap Wiwiek.
Menurutnya, persyaratan verifikasi Kartu Prakerja yang belum dipenuhi calon penerima insentif merupakan salah satu faktor utama rendahnya persentase pencairan insentif.
"Kita lihat persyaratan dari pemerintah kan ada berapa banyak. Pendaftar harus diverifikasi pemerintah. Menurut saya, tentu ada persyaratan yang belum dipenuhi pendaftar makanya belum cair," Ungkap Wiwiek pada jumpa pers yang diadakan secara virtual, Selasa (6/10/2020).
Salah satu peserta Kartu Pra Kerja dari Sumut, Horas Simangunsong menceritakan pengalaman proses pencairan insentif Kartu Pra Kerja. Horas merupakan penerima kartu pra kerja yang lolos verifikasi di Gelombang IV. Insentif yang diterimanya terlambat satu minggu dari waktu yang telah ditentukan.
“Seharusnya insentif pertama cair tanggal 17 September. Tetapi baru cair satu minggu setelah tanggal itu,” ungkapnya, Selasa (6/10/2020).
Pengalaman hampir serupa juga diceritakan oleh Saleh Siahaan. Saleh yang merupakan seorang lulusan baru dari salah satu universitas negeri di Bandung, menyatakan dirinya telah mencoba mendaftar program Kartu Pra Kerja hingga empat kali, namun tidak pernah lolos.
“Sudah mendaftar 4 kali, dan gagal. Sudah coba kirim e-mail (ke call center), tapi belum ada respons karena terlalu banyak e-mail,” kata Saleh, Selasa (6/10/2020).
Hal berbeda disampaikan oleh Anya Sally Siregar, penerima kartu pra kerja dari Parapat, Sumatra Utara. Dia bercerita dana insentifnya justru diterimanya beberapa hari sebelum tanggal yang ditentukan.
Baca Juga
“Aku lupa masuk gelombang berapa, tapi insentifku cairnya cepat, bahkan sebelum tanggal yang ditentukan,” ungkapnya melalui pesan singkat, Selasa (6/10/2020).
Untuk Informasi, Program Kartu Pra Kerja adalah program yang dirancang Pemerintah Pusat untuk mengembangkan kompetensi kerja dan kewirausahaan untuk pencari kerja atau pekerja yang terkena PHK dan pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Peserta yang lolos verifikasi akan mendapatkan manfaat sebesar Rp3.550.000, terdiri dari bantuan pelatihan sebesar Rp1 juta dan insentif pasca pelatihan sebesar Rp600.000 per bulan (untuk 4 bulan). Peserta Kartu Prakerja juga akan menerima insentif survei sebesar Rp50.000 per survei untuk tiga kali survei.