Bisnis.com, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyebutkan Kota Bukittinggi menjadi daerah pertama yang mengajukan diri untuk keluar dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal itu mengingat jumlah kasus positif Covid-19 di kota pariwisata tersebut mulai menurun.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyampaikan hal itu setelah bertemu dengan Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias ketika membahas PSBB yang akan berakhir pada 29 Mei 2020.
“Jika ingin menetapkan new normal, Pemko Bukittinggi harus siap melengkapi sekaligus mematangkan kajian-kajian yang diperlukan," kata Nasrul seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (28/5/2020).
Nasrul menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik usulan Bukittinggi untuk keluar dari PSBB dan memberlakukan kebijakan new normal. Namun, hal itu harus dilakukan setelah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), misalnya transmisi dan penularan Covid-19 harus terkendali baik secara lokal maupun kasus dari luar.
Adapun, usulan Bukittinggi untuk keluar dari pemberlakuan PSBB juga mengingat perekonomian yang tersendat dan terabaikan khususnya dari sektor pariwisata.
Untuk itu, Nasrul mengingatkan agar pemerintah kota Bukittinggi membuat kajian dan pertimbangan yang matang agar perekonomiannya tetap bergairah dalam masa new normal.
Harapnnya, beberapa tempat umum yang akan dibuka pada Juni adalah objek wisata, pasar, dan sekolah.
Khusus untuk sekolah, kegiatan di Paud, TK, SD kelas 1 dan 2 masih akan dirumahkan dan tidak diperbolehkan main di luar rumah.
Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menyampaikan bahwa Covid-19 telah bisa dikendalikan dan daerahnya sudah memenuhi syarat untuk langsung menjalankan fase hidup baru atau new normal.
"Banyak alasan Bukittinggi ingin lepas dari PSBB, di antara adalah persoalan ekonomi masyarakat, kita jangan hanyut dalam masalah Covid-19 saja," kata Ramlan.