Bisnis.com, PADANG - Kota Bukittinggi masih menjadi destinasi yang populer di Provinsi Sumatra Barat selama libur lebaran 2025 dan hal ini terbukti dari penerimaan pendapatan daerahnya.
Kepala Dinas Pariwisata Bukittinggi Rofi Hendra mengatakan dari data yang dicatat sejak 1-7 April 2025 terdapat 130.000 orang datang berkunjung ke Bukittinggi, dari jumlah kunjungan itu penerimaan pendapatan asli daerah mencapai Rp2,9 miliar.
"Kami bersyukur kunjungan orang ke Bukittinggi sangat ramai dan terkendali. Hal itu telah memberikan dampak bagi perekonomian masyarakat dan kabar baik bagi PAD juga yakni nilai yang diterima mencapai Rp2,9 miliar," katanya, Kamis (10/4/2025).
Dia menyebutkan dari sejumlah objek wisata yang ada di Bukittinggi, kebun binatang Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) menjadi destinasi yang paling banyak dikunjungi selama libur lebaran itu.
Melihat dari antusias yang cukup tinggi tersebut, Rofi menyampaikan bila dibandingkan pada tahun 2024 lalu untuk kondisi kunjungan orang ke Bukittinggi, memang mengalami kenaikan pada tahun 2025 ini.
"Naiknya sekitar Rp500 juta di tahun ini, dan masih kebun binatang yang ramai dikunjungi," ujarnya.
Baca Juga
Dikatakannya alasan yang membuat TMSBK menjadi pilihan yang favorit bagi pengunjung, merupakan dampak dari intens nya promosi yang dilakukan TMSBK melalui Dispar Bukittinggi.
Bahkan promosi dilakukan tidak hanya pada momen menjelang masuknya libur lebaran, tapi di hari-hari biasanya, promosi TMSBK tetap dilakukan secara konsisten.
"Kami promosikan terkait keseruan tempat-tempat yang sangat menarik dikunjungi keluarga. Di samping itu ada hewan-hewan yang bisa dijumpai juga, seperti ada kawasan khusus burung, ikan, harimau, dan banyak teman lainnya di TMSBK," sebutnya.
Namun Rofi menyatakan meski kunjungan di tahun 2025 ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi, bila dibandingkan tahun 2023 lalu, maka untuk kondisi 2025 ini mengalami penurunan.
"Kalau di tahun 2023 itu jumlah pengunjung ke Bukittinggi 153 ribu. Tahun 2025 ini 130 ribu. Jadi memang turun," tegasnya.
Dikatakannya bila melihat peningkatan di tahun ini, merupakan hal yang positif bahwa pariwisata di Bukittinggi masih jadi primadona dikunjungi dibandingkan destinasi wisata lainnya yang ada di Sumbar.
"Tahun 2024 itu ada bencana alam yang turut mengganggu akses pengunjung dari Padang - Bukittinggi. Sementara tahun 2025 ini terkendali dengan baik, sehingga memberikan dampak positif bagi pariwisata di Sumbar," ungkapnya.
Menurutnya hal lain yang mendorong meningkatnya kunjungan wisatawan ke Bukittinggi itu, juga ada dukungan dari sisi kesiapan fasilitas dan infrastruktur sektor pariwisata yang memadai.
"Fasilitas dan infrastrukturnya baik, dan pengunjung pun merasa aman dan nyaman saat berkunjung ke Bukittinggi," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar Luhur Budianda menyampaikan Bukittinggi memang bukan hal baru lagi menjadi destinasi wisata yang populer di Sumbar.
Namun melihat dari data sementara terkait kunjungan wisatawan di kabupaten dan kota di Sumbar selama lebaran 2025, dari sisi penerimaan PAD memang Bukittinggi yang besar.
Sebenarnya di Kabupaten Pesisir Selatan lebih ramai lagi pengunjungnya, kata Budi, dengan jumlah 391.076 orang, tapi untuk penerimaan PAD Rp610 juta.
"Jadi kenapa bisa begitu ada perbedaan antara kondisi Bukittinggi dan Pesisir Selatan ini, karena datanya itu dari penjualan tiket masuk ke wisata, serta dari tamu hotel dan restorannya. Pesisir Selatan untuk hotel dan restorannya tak seperti di Bukitinggi, sehingga PAD Pesisir Selatan tak sebesar Bukittinggi yang memiliki hotel dan restoran yang cukup banyak dan hingga hotel berbintang," jelasnya.
Budi menyampaikan dari data sementara itu, dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar, baru sekitar 9 daerah yang telah merekap dan melaporkan data kunjungan wisatawan ke Dispar Sumbar.
"Saya memang lagi menunggu data lengkap, banyak lagi kabupaten dan kota belum melaporkan kondisi pariwisata ke Dispar Sumbar. Tapi data sementara yang ada, Bukittinggi, Pesisir Selatan, dan Kota Padang, cukup ramai pengunjungnya," tutup Budi.