Bisnis.com, MEDAN - Program Hari Kuliner Nasional (Harkulnas) GoFood yang berlangsung sejak 1 April hingga 5 Mei 2020 berhasil mendorong omzet mitra merchant di Medan naik lebih dari 28 persen.
Budianto Hariadi Vice President Regional Sumbagut Gojek Indonesia, mengatakan GoFood terus memaksimalkan pendapatan UMKM kuliner di tengah pandemi Covid-19. Layanan pesan antar makanan itu, berhasil meningkatkan omzet 74.000 mitra usaha melalui promo kuliner favorit selama program Harkulnas.
Dia memaparkan ada kecemasan terhadap keberlangsungan usaha kuliner selama pandemi Covid-19, terutama sejak diberlakukannya physical distancing. Namun dilihat dari jumlah transaksi di GoFood, justru ada peningkatan dalam sebulan terakhir.
"Dengan semakin ketatnya aturan yang membatasi kontak sosial, terdapat perubahan perilaku konsumen yang sebelumnya memiliki banyak pilihan untuk makan di tempat (dine in) menjadi melakukan pemesanan makan secara online di rumah," katanya dalam keterangan resmi pada Kamis (21/5/2020).
Kondisi tersebut membuat banyak mitra usaha GoFood menggeser bisnisnya dari penjualan offline ke online sepenuhnya. Program Harkulnas menjadi salah satu cara untuk menjaga kelangsungan pendapatan mitra merchant termasuk UMKM.
Di Medan, mitra usaha yang berpartisipasi pada program tersebut mencatat kenaikan pendapatan hingga 26% dan omzet lebih dari 28%. Kopi menjadi minuman yang paling sering dipesan untuk mmenemani masyarakat yang semakin banyak bekerja dari rumah.
Ayam Geprek dan Aneka Nasi Goreng adalah tipe makanan yang paling banyak dipesan. Adapun, waktu pemesanan tertinggi terjadi pada pukul 18.00-20.00 WIB sebelum Ramadan, serta pukul 16.00-19.00 WIB saat Ramadan.
Budianto menambahkan harapan mitra usaha kuliner untuk bisa berangsur pulih semakin besar. Ini terlihat dari peningkatan transaksi serta pertumbuhan omzet rata-rata mitra merchant GoFood sebesar 10% pada awal Mei, dibandingkan dengan pekan sebelumnya pada April. Beberapa merchant yang menjual snack atau camilan juga mengalami kenaikan transaksi 30% dibandingkan dengan sebelum masa pandemi.
"Hal ini karena perubahan preferensi konsumen yang kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah," imbuhnya.