Bisnis.com, PALEMBANG – Sumatra Selatan diminta lebih waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan seiring prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG terkait musim kemarau tahun ini yang lebih panjang.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang, Nuga Putrantijo, mengatakan hampir semua daerah di Sumsel berpotensi kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
“Tahun ini musim kemarau akan lebih panjang. Terjadi di seluruh wilayah Sumsel, oleh karena itu semua pihak harus ekstra waspada karena akan mudah terjadi kebakaran lahan di Sumsel,” katanya, Rabu (3/7/2019).
Baca Juga
Dia menjelaskan musim kemarau tahun ini akan mencapai puncak selama Agustus 2019—September 2019. Adapun musim kemarau itu dilihat dari hasil analisa intensitas hujan.
Kondisi yang berbeda terjadi pada tahun lalu, di mana meski dilanda kemarau namun masih terjadi hujan. Walaupun intensitasnya dibawah 5.
“Hanya saja tahun ini, kemungkinan tanpa hujan sama sekali. Jadi kondisinya memang lebih kering dari tahun lalu,” ujarnya.
Nuga mengemukakan pihaknya sudah memberikan informasi ini kepada semua pihak dan stakeholders agar dilakukan upaya antisipasi agar bencana kekeringan dan kebakaran lahan bisa diantisipasi. Bahkan saat ini sebenarnya kondisi kekeringan sudah terjadi di Sumsel.
Berdasar pengamatan, sejumlah wilayah sudah mengalami hari tanpa hujan mulai dari 20-60 hari.
Rata-rata hal ini terjadi di bagian tengah wilayah Provinsi Sumsel seperti di Kabupaten Banyuasin, Muara Enim, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir (OI).
Selain itu sebagian Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan dan OKU Timur juga sudah ada yang mengalami kekeringan.