Bisnis.com, MEDAN – Oyo Hotel memperdalam penetrasi di segala pasar di Medan, Sumatra Utara melalui pembukaan bisnis operator hotel.
Region Head Sumatra Oyo Indonesia, Edy Tan mengatakan saat ini mayoritas pola pengelolaan hotel di Medan, Sumatra Utara berupa waralaba. Melalui konsep ini, perusahaan teknologi asal India ini melakukan perombakan fasilitas di hotel dan melakukan pemasaran serta penjualan.
Selain itu, perusahaan pun melakukan pelatihan terhadap karyawan dan manajemen hotel eksisting sehingga bisa memberi pelayanan sesuai standar yang ditetapkan.
Adapun, perusahaan tak memiliki kriteria khusus memilih mitra. Pastinya, pihaknya ingin masuk ke segmen milenial, keluarga dan korporat. Oleh karena itu, dalam waktu dekat, pihaknya akan mengembangkan lini bisnis operator yakni perusahaan merombak bangunan dan melakukan operasi secara penuh.
"Ujungnya itu kami mau semua pangsa pasar mulai dari milenial, family, corporate," ujarnya, Kamis (27/6/2019).
Lebih lanjut, dia menuturkan respons konsumen cukup positif yang ditandai dengan tingginya tingkat keterisian kamar di hotel-hotel mitra perusahaan. Sebagai gambaran, rata-rata okupansi kamar menyentuh 70%.
Di Medan, kini terdapat 40 hotel dengan 1.278 kamar. Dia berharap hingga akhir tahun jumlah mitra terus bertambah sehingga perusahaan bisa menggarap seluruh segmen pasar.
"[Okupansi] 70% itu secara rata-rata ada juga yang sering full," katanya.
Sebelumnya, Country Head OYO Indonesia Rishabh Gupta mengatakan Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia memiliki potensi pengembangan industri hotel bujet. Ditambah, dia menyebut ketersediaan akses menuju pusat kota yang mumpuni dengan adanya pelabuhan, bandara, jalan tol dan kereta api.
"Potensi perkembangan kota Medan ini merupakan peluang besar bagi pengembangan industri hotel budget lokal," ujarnya.
Di sisi lain, pengembangan industri hotel lokal bisa meningkatkan standar pelayanan. Peningkatan standar fasilitas, kualitas pelayanan, ragam pilihan kelas hotel dan kamar, dan strategi pemasaran bisa membantu pelaku usaha lokal bersaing.
"Pengelolaan operasional yang efisien menjadi penting guna memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan," katanya.