Bisnis.com, MEDAN--Kenaikan volume penyaluran gas secara mendadak di pipa ruas Arun-Belawan menyebabkan pasokan ke kapal pembangkit (marine vessel power plant/MVPP) Belawan turun sehingga berakibat pada pemadaman listrik pada Kamis (9/5/2019) malam.
Senior Manager Distribusi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Wilayah Sumatra, Taufik Hidayat mengatakan turunnya tekanan gas ke pembangkit disebabkan kenaikan penghantaran gas melebihi volume normal.
Hal itu, katanya, telah disampaikannya pada saat rapat dengan Sekretaris Daerah Sumatra Utara, Sabrina.
"Seperti itu penyebabnya," ujarnya, Senin (13/5/2019).
Kendati demikian, dia tak menjelaskan lebih lanjut mengapa perusahaan meminta volume gas yang lebih tinggi.
Pastinya, setelah pemadaman listrik sebelumnya, perseroan telah mengganti pengubah arus dan juga akan berkoordinasi dengan PT Pertamina Gas untuk menjaga penyaluran gas.
Baca Juga
Selain itu, pihaknya terus melakukan pengecekan dan perawatan guna memastikan keandalan sistem.
"Pemeriksaan setiap jam. Enggak [ada yang terlewat]. Ngapain kami ngambil risiko? Kami kan juakan listrik. Kalau padam, kan kami loss," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Manajer Operasi PT Pertamina Gas, Ramses J Napitupulu mengatakan tak ada masalah penghantaran gas dari Arun ke Belawan.
Kendati demikian, terdapat realisasi penyaluran yang lebih besar secara mendadak sehingga tekanan gas di jaringan menurun.
Ramses menuturkan PLN telah meminta penyaluran gas 117 juta kaki kubik perhari (million standard cubic feet perday/MMscfd) namun ternyata di volume gas yang diserap mencapai 165 MMscfd.
"Kalau kami catat permintaan yang resmi 117 (MMscfd) namun penyerapan 165 (MMscfd) menyebabkan pipa tekanannya drop," katanya.