Bisnis.com, PALEMBANG – Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Sumatra Selatan, melakukan evakuasi terhadap delapan ekor gajah latih karena sering terjadi konflik dengan masyarakat di sekitar wilayah hutan konservasi di Kabupaten Lahat.
Kepala BKSDA Sumsel Genman Hasibuan mengatakan pihaknya terpaksa melakukan evakuasi karena konflik dengan masyarakat tak kunjung usai.
"Ada 10 gajah di kawasan hutan konservasi di Lahat tetapi yang kami evakuasi sebanyak delapan ekor, mereka seringkali masuk ke perkebunan masyarakat,” katanya, Rabu (20/3/2019).
Evakuasi tersebut dilakukan dari konservasi Lahat ke konservasi Muara Sugihan Jalur 21, Kabupaten Banyuasin, di mana lokasi itu sebagai kawasan konservasi gajah latih yang ada di Bumi Sriwijaya selain di Lahat.
Genman mengemukakan gajah-gajah tersebut memberontak dan akhirnya menuju perkebunan warga karena berkurangnya stok makanan.
“Penyebab utamanya karena stok makanan mereka yang terbatas sehingga mereka ngamuk dan rantainya putus,” katanya.
Sementara Kepala Seksi BKSDA wilayah II Lahat, Martialis, mengatakan delapan gajah dievakuasi karena konflik dengan warga.
Menurut dia, konflik terjadi karena warga nekat mengambil alih lahan konservasi menjadi kawasan perkebunan karet.
Dia memaparkan terdapat sekelompok warga yang diketahui berasal dari Dusun Padang Baru telah menanam karet di Kawasan Konservasi.
Melihat kondisi itu, petugas BKSDA pun melakukan pencabutan terhadap batang karet tersebut sehingga memicu konflik. Bahkan beberapa hari lalu sempat ada pengancaman dan pemukulan terhadap pawang gajah.
Bahkan, kata dia, sempat ada pawang diancam dan juga dipukul, sehingga pihaknya terpaksa melaporkan aksi itu kepada polisi.
“Kami tidak mau ada konflik makanya dilakukan evakuasi, terutama dengan sekelompok masyarakat yang kini kian memanas," kata Martialis.