Bisnis.com, PALEMBANG -- OYO Hotels, jaringan hotel berbasis teknologi di Asia Tenggara, mencatat telah mengoperasikan 28 hotel di Kota Palembang dalam kurun empat bulan setelah peluncurannya pada Oktober 2018.
Country Head OYO Hotels & Homes Indonesia, Rishabh Gupta,mengatakan pihaknya telah dipercaya oleh para pemilik properti di Palembang untuk mengelola lebih dari 1.000 kamar.
“Selain itu, ada lebih dari 400 kamar yang juga akan segera beroperasi bersama OYO,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Jumat (8/3/2019).
menurut Rishabh Palembang merupakan pasar yang strategis bagi OYO. Faktanya, Palembang merupakan kota kedua setelah Jakarta dimana OYO diluncurkan secara resmi di Tanah Air.
Menurut Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia, Palembang merupakan kota yang paling layak huni kedua di Indonesia, dengan nilai kelayakan 66,6%.
“Oleh karena itu, Palembang tentunya menawarkan potensi besar bagi industri hospitality di Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga
Menurut dia, kehadiran OYO untuk memberdayakan pemilik hotel lokal, sekaligus menghadirkan pengalaman menginap terstandarisasi dengan harga terjangkau untuk turis dan tamu lokal.
“Keberhasilan kami mengembangkan jaringan ke 28 hotel di Palembang membuktikan kecocokan antara model bisnis kami yang unik dengan lanskap industri hospitality Indonesia,” katanya.
Dia melanjutkan pihaknya mengklaim penerimaan masyarakat Palembang terhadap OYO terbukti baik, di mana lebih dari 85% hotel di bawah jaringan OYO mendapatkan reviu 8+ di berbagai situs seperti Booking.com, Agoda, Traveloka dan Tiket.com.
Rishabh menambahkan operasional OYO di Palembang didukung oleh lebih dari 40 pegawai (OYOpreneurs).
“Kami juga melatih staf hotel untuk menghilangkan kesenjangan kualitas pelayanan. Banyak pemilik hotel yakin memilih OYO setelah bekerja sama dengan jaringan hotel lainnya,” katanya.
Indra, salah satu pemilik properti dan partner OYO di Palembang,mengatakan OYO membantu hotel lokal independen untuk menghadapi tantangan terkait efisiensi operasional dan standarisasi pelayanan.
“Timbal balik kerjasama ini baik karena dengan model bisnis berbasis teknologi dan dukungan kuat di lapangan,” katanya.
Indra mengklaim tingkat penghunian kamar (TPK) propertinya naik di atas 70% setelah bergabung dengan OYO.
Diketahui, OYO telah bekerja sama dengan lebih dari 340 pemilik properti lokal di Indonesia, mengoperasikan 360 hotel dengan lebih dari 11.000 kamar eksklusif di 40 kota.
Pertumbuhan bisnisnya pun telah mencapai 10 kali lipat hanya dalam 4 bulan. Dari 360 hotel tersebut, sebanyak 260 hotel telah beroperasi dan sisanya dalam tahan transformasi.
Saat ini, OYO beroperasi di lebih dari 500 kota di India, China, Malaysia, Nepal, Britania Raya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Filipina, Indonesia dan Jepang.