Bisnis.com, PAYAKUMBUH – Pemerintah Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat dalam mengkristalisasikan ikon "City of Rendang", akan membangun sentra rendang skala industri di samping Pasar Padang Kaduduk, Kecamatan Payakumbuh Utara.
"Selama ini kan pengolahan rendang masih tradisional, nah sekarang beralih ke yang modern atau dari skala rumah tangga ke pabrik," jelas Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi usai melakukan kunjungan dengan BBPOM RI dan Wantimpres ke lokasi sentra Randang, Selasa (11/12/2018).
Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Sumbar Martin Suhendri mengatakan mesin Retouch, selain higienis juga mampu membuat Rendang tahan hingga dua tahun.
"Selama ini hasil olahan tradisional ketahanan randang mungkin paling lama hanya sekitar dua bulan," ujarnya.
Satu unit mesin ini berkapasitas sampai 700 kg Rendang dalam sekali olah. "Mesin ini mampu menampung untuk satu kali olahan sampai 700 kg jadi satu unit sudah cukup banyak untuk mengolah Randang," jelasnya.
BBPOM, kata Martin disini juga memastikan keamanan hasil olahan hingga layak edar. "Jika sudah memiliki izin edar maka akan mudah diterima oleh negara lain untuk pangsa ekspor," tuturnya.
Pihaknya membantu Payakumbuh untuk memastikan cara pembuatan makanan yang baik dan melakukan pembinaan terhadap produk UMKM Randang Payakumbuh agar bisa go internasional.
"Kita pastikan soal registrasi produk di BBPOM sangat mudah dan gratis, jika ada yang bilang sulit itu dipastikan dari calo," ungkapnya.
Sementara itu Wantimpres Kentos Artoko berjanji untuk membantu Pemkot Payakumbuh dalam mengembangkan industri rendang ke pemerintah pusat.
"Kita akan sampaikan ini ke presiden dan juga untuk berkunjung ke sentra Rendang Payakumbuh," ujarnya.
Wali Kota Payakumbuh mengatakan Payakumbuh mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 6,45 berkat majunya sektor UMKM setempat. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan angka pertumbahan ekonomi secara nasional yakni 5.07 persen.
Industrialisai randang ini memberikan peluang kepada pengusaha untuk ambil peran sebagai ujung tombak pengembangan industri. "Kita hanya sebagai pelayan dan penyedia apa yang dibutuhkan pengusaha, merekalah nanti yang akan menjadi harapan kita," harapnya.