Bisnis.com, PALEMBANG -- Pelaku ritel di Sumatra Selatan optimistis pertumbuhan bisnis bisa mencapai 15% hingga 20% di tengah fluktuasi harga komoditas perkebunan yang jadi baromoter perekonomian provinsi itu.
Ketua Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) Sumsel Hasannuri mengatakan daya beli masyarakat sangat bergantung pada harga komoditas ekspor Sumsel, yakni karet, sawit dan batubara.
"Daya beli ini kan sangat dipengaruhi bagaimana kemampuan pemerintah meningkatkan pendapatan masyarakat, jika karet turun pendapatan juga ikut turun, tetapi kami masih yakin bisnis ritel masih bisa tumbuh 15%," katanya, Senin (20/8/2018).
Baca Juga
Dia mengatakan berkaca pada tahun lalu bisnis ritel di daerah itu mampu tumbuh sekitar 13%.
Menurut Hasan, pemicu pertumbuhan industri ritel tahun ini tidak lain karena adanya event besar Asian Games 2018 yang ternyata berdampak pula terhadap bisnis para pelaku.
Apalagi, kata dia, mendekati pelaksanaan Palembang banyak menggelar berbagai kegiatan yang merangsang daya beli masyarakat.
Hasan mengatakan meski terjadi kecenderungan penurunan omset namun pihaknya mengaku masih bisa menghadapinya, salah satunya peritel menerapkan strategi efisiensi atau penghematan.
"Penurunan omset masih di bawah 10% sekitar 7% lah, tetapi saya lihat peritel di sini tahan banting omset turun namun kami masih optimistis bisa tumbuh sampai akhir tahun," katanya.
Baru-baru ini, dia melanjutkan, Aprindo Sumsel juga mendukung perhelatan Palembang Great Sale yang diadakan serentak di 6 mal untuk menarik minat wisatawan belanja saat Asian Games berlangsung.