Bisnis.com, AROSUKA - Gempa bumi yang terjadi di wilayah Sumatra Barat berdampak pada rusaknya sejumlah bangunan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Sumatera Barat mencatat sebanyak 12 rumah dilaporkan rusak akibat gempa berkekuatan 5,5 Skala Richter yang mengguncang daerah itu pada Sabtu pukul 14.58 WIB.
"Rumah-rumah itu berlokasi di Nagari Alahan Panjang sembilan unit, dua rumah runtuh di Nagari Simpang Tanjung Nan IV, dan satu rumah di Jorong Lubuk Selasih Nagari Batang Barus," kata Kasi Logistik BPBD Kabupaten Solok,Bardiansyah di Arosuka, Sabtu (21/7/2018).
Ia menyampaikan, 12 rumah tersebut ada yang rusak parah dan rusak sebagian.
Bardiansyah menyebutkan hingga kini, satu korban meninggal dunia Bustami Buyuang (63) di Jorong Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, dan dua orang luka-luka dirawat di Puskesmas Simpang Tanjung Nan IV.
"Info pusat gempa antara Danau talang dengan Danau dibawah," katanya.
Saat ini, tim BPBD dan relawan sedang menuju beberapa lokasi yang terkena dampak gempa tersebut.
"Kerugian saat ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah," ujarnya.
Ia mengemukakan ada permohonan Wali Nagari agar BPBD dan masyarakat setempat dapat membuat tenda untuk menampung keluarga yang rumahnya runtuh.
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa berkekuatan 5,5 Skala Richter yang mengguncang Kabupaten Solok, Sumatra Barat pada Sabtu pukul 14.58 WIB merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal.
"Gempa yang terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatra (Sumatra Fault Zone) pada segmen Sumani," terang Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono.
Menurutnya dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar geser mendatar.
Dampak gempa bumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) menunjukkan guncangan dirasakan antara lain di daerah Kota Padang dan Painan II-V MMI.