Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat membutuhkan 600 unit sirine peringatan dini tsunami di sepanjang garis pantai yang melewati tujuh kabupaten dan kota di wilayah itu, agar informasi mengenai ancaman bencana tsunami sampai kepada masyarakat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Erman Rahman mengatakan idealnya provinsi seperti dengan garis pantai yang panjang tersebut memiliki sekitar 600 unit sirine.
“Sekarang yang ada baru 106 unit, dan itu [sirine] sudah banyak yang rusak dan hilang. Saya perkirakan yang berfungsi sekitar 50 unit lebih lah,” katanya, Minggu (6/1/2019).
Menurutnya, dengan jumlah yang ada saat ini, penyampaian warning tsunami memang tidak optimal, sehingga mendesak dilakukan penambahan.
Dia menyebutkan dari total 106 unit sirine yang ada tersebut, sebanyak 32 unit adalah milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan sisanya milik BPBD.
“Dengan kondisi bencana yang tidak menentu di Indonesia ini, memang keberadaan sirine peringatan dini bencana ini sangat dibutuhkan. Kami sudah sampaikan ke pimpinan dan mengusulkan ke BNPB untuk penambahan,” katanya.
Adapun, tujuh daerah yang dilewati garis pantai di wilayah Sumbar adalah Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Erman juga meminta tujuh daerah tersebut meningkatkan upaya mitigasi bencana dan menyiapkan strategi penanganan terhadap bencana, serta melakukan sosialisasi terus menerus kepada masyarakat.
Tidak hanya masyarakat, BPBD Sumbar meminta tujuh daerah yang dilewati sepanjang pesisir pantai melakukan sosialisasi dan mitigasi di sekolah – sekolah, mulai tingkat SD hingga SMA.
“Karena banyak sekolah dan pemukiman masyarakat di sepanjang pesisir pantai Sumatra Barat ini. Mitigasi bencana sangat penting diberikan,” ujarnya.
Dia memperkirakan sedikitnya 1 juta penduduk Sumbar bermukim di sepanjang pesisir barat Pulau Sumatra, termasuk Kepulauan Mentawai.