Bisnis.com, PEKANBARU -- Otoritas bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, PT Angkasa Pura II (Persero) mengaku masih membahas rencana penerapan bahasa Melayu sebagai pengantar informasi kepada pengunjung bandara tersebut.
Executive General Manager PT AP II Pekanbaru Jaya Tahoma Sirait mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan sejumlah pertemuan dengan pihak terkait soal itu.
"Dalam waktu beberapa hari ini, kami masih ada pertemuan dengan lembaga dan instansi terkait untuk persiapan penggunaan Bahasa Melayu di Bandara SSK II. Mohon sabar menunggu hasil pembahasannya," katanya kepada Bisnis, Rabu (18/4/2018).
Jaya mengatakan bakal memberikan informasi bila hasil pembahasan itu sudah tuntas dilakukan.
Sebelumnya Pemprov Riau menyatakan akan melakukan uji coba penggunaan bahasa Melayu di Bandara Sultan Syarif Kasim II pada 2 Mei mendatang.
Asisten I Bidang Pemerintahan Setdaprov Riau Ahmad Syah Harrofie mengatakan penggunaan Bahasa Melayu di tempat umum seperti bandara, pelabuhan, dan terminal, masuk dalam kategori muatan lokal Budaya Melayu nonpendidikan.
"Rencananya uji coba Perda muatan lokal Budaya Melayu nonpendidikan dimulai 2 Mei nanti, salah satunya di Bandara Pekanbaru," katanya.
Ahmad menyebut Bahasa Melayu akan digunakan di bagian informasi bandara, yang selama ini menerapkan dua bahasa yaitu Indonesia dan Inggris. Dengan begitu akan ada tiga bahasa yang dipakai sebagai pengantar informasi kepada pengunjung.