Bisnis.com, PALEMBANG -- Pemprov Sumatra Selatan berupaya memperbanyak pasar murah melalui sinergi dengan organisasi perangkat daerah atau OPD, perbankan, BUMN dan BUMD jelang bulan Ramadhan tahun ini.
Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sumsel, Afrian Joni, mengatakan setiap jelang ramadhan, harga sejumlah kebutuhan pokok seringkali meningkat. Bahkan kenaikan ini juga turut mengkerek angka inflasi.
"Kami berupaya memaksimalkan pasar murah, kami juga minta peran dari asosiasi-asosiasi yang ada di Sumsel untuk ikut menggelar pasar murah," katanya, Selasa (17/4/2018).
Afrian menjelaskan untuk paket murah yang tersedia selama pasar murah yang digelar, akan menggunakan sistem kupon.
Kupon-kupon tersebut dibagikan ke masyarakat yang berhak menerima atau membutuhkan sehingga tepat sasaran.
"Kalau pasar murah ini di bawah koordinatornya Dinas Perdagangan. Lokasinya tentu yang berada dekat permukiman padat penduduk, seperti di Kertapati, Mata Merah dan lainnya," jelasnya.
Selain pasar murah, Kata Afrian, pemerintah juga memaksimalkan instrumen pengendali inflasi lainnya, yakni lewat Pasar Tani dan Toko Tani Indonesia (TTI). Dengan ketiga instrumen tersebut diharapkan bisa diperluas ke titik yang lebih dekat masyarakat.
Di Sumsel sendiri ada 87 Gabugan Kelompok Tani (Gapoktan) binaan, dimana 20 di antaranya berada di Palembang. Di TTI, tersedia produk kebutuhan pokok seperti beras jenis medium, yang harganya berkisar Rp8.500 per kg.
"Kalau TTI siapapun sebenarnya bisa untuk membukanya, asalkan sesuai kriteria dan koordinasi dengan tim ketahanan pangan.TTI juga memutus lima dari delapan mata rantai penjualan dari petani hingga ke konsumen," jelasnya.
Sementara, untuk Pasar Tani hanya terbatas pada sang petani sendiri yang langsung menjual ke Dinas Pertanian misalnya saat Pasar Tani bergabung.