Bisnis.com, MEDAN - Wakil Gubernur Sumatra Utara (Wagubsu) Nurhajizah Marpaung meminta pemerintah kabupaten/kota di Sumut untuk meningkatkan koordinasi, integrasi, sinergitas, dan sinkronisasi dalam menjalankan program/kegiatan prioritas demi pembangunan daerah.
Hal ini diungkapkan Nurhajizah saat membuka secara resmi Pra-Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara (Musrenbang RKPD Provsu) Tahun 2018.
Kegiatan ini merupakan sarana menghimpun aspirasi dan harapan para pemangku kepentingan terhadap prioritas dan saran pembangunan yang nantinya akan dijaring berdasarkan skala prioritas pembangunan untuk dimasukkan sebagai masukan dan saran terhadap rancangan RKPD Provsu Tahun 2019.
“Pendekatan penyusunan RKP tahun 2019 dilakukan dengan perkuatan pelaksanaan kebijakan money follow program priority, yang artinya agar anggaran dipergunakan benar-benar terarah untuk mencapai sasaran program pembangunan suatu daerah. Untuk itu, diperlukan sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah dalam perencanaannya,” ujar Wagubsu.
Kegiatan yang bertema Percepatan Pembangunan untuk Mendorong Penciptaan Ekonomi yang Tangguh dalam rangka Mewujudkan Sumatra Utara yang Mandiri, Makmur dan Berkeadilan ini menekankan lima prioritas provinsi.
Pertama, pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui peningkatan pembangunan infrastruktur, penguatan konektivitas dan kemaritiman.
“Sumut sebagai keempat daerah terbesar di Indonesia tetapi infrastruktur kita belumlah terpenuhi. Untuk itu marilah kita bekerja sama dan sama bekerja dalam membangun provinsi tercinta ini, salah satunya harus dengan cara jeput bola melalui bekerja sama dengan BUMN, BUMD dan pengusaha,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan pers, Rabu (11/4/2018).
Prioritas kedua adalah mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif berkelanjutan melalui pengembangan pertanian, industri pengolahan, pariwisata, jasa dan perdagangan. Sumut merupakan daerah yang mempunyai banyak sumber daya alam.
Oleh karena itu, dia menekankan seharusnya setiap daerah dapat mengelola sumber daya alamnya masing-masing.
Ketiga, peningkatan pembangunan sumber daya manusia dan pengurangan kemiskinan melalui pemenuhan pelayanan dasar masyarakat.
Sebagai provinsi besar yang mempunyai 14,1 juta penduduk dan sebagian besar penduduknya merupakan usia produktif, dia mengingatkan agar Sumut jangan sampai tertinggal oleh perkembangan zaman.
“Pekan lalu saya menyambut kapal super mewah Kapal Pesiar Cruise Superstar Libra yang bersandar di Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, dengan membawa 600 wisatawan mancanenaga asal Singapura, Malaysia dan Australia, yang rencananya akan berwisata ke Danau Toba. Begitu bersandar, para turis mancanegara membeli cenderamata di daerah tersebut. Hal ini tentunya akan mendongkrak home industry daerah tersebut sehingga meningkatkan perekonomi masyarakatnya" jelas Nurhajizah.
Selanjutnya prioritas keempat, leningkatan ketahanan pangan, energi dan sumber daya air serta mitigasi bencana. Terkait hal ini, Pemprovsu telah melakukan kerja sama dengan Korea Selatan, Singapura, dan China untuk mengurangi angka pengangguran daerah.
Adapun yang terakhir atau kelima, mendorong peningkatan reformasi birokrasi, tata kelola pemerintahan, penegakan hukum, dan pencegahan korupsi.
Wagubsu juga menjelaskan bahwa melalui lima prioritas tersebut ditetapkan target sasaran makro pembangunan yang ingin dicapai pada 2019 sebesar 5,11%-5,5% dengan penurunan angka pengangguran terbuka menjadi 5,18%, penurunan angka kemiskinan menjadi 8,5%-9% melalui laju inflasi yang diharapkan stabil pada kisaran 3,5±1% dan IPM meningkat menjadi 71-72 serta koefisien gini menjadi angka 0,3.
“Saya berharap melalui pelaksanaan Pra Musrenbang tahun ini, kita dapat merumuskan berbagai program dan kegiatan pembangunan untuk dialokasikan pada tahun 2019 sesuai prioritas dan kewenangannya,“ kata Wagubsu.