Bisnis.com, MEDAN-- Kota Medan tercatat mengalami inflasi sebesar 0,61% pada Maret 2018, setelah mencatatkan deflasi pada bulan sebelumnya di tahun yang sama.
Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Sumatra Utara Bismark Saor Pardamean menyebutkan inflasi 0,61% terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks lima kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,89%.
Selanjutnya perumahan, air, listrik, gas, dan, bahan bakar sebesar 0,12%, kelompok sandang sebesar 0,57%, kelompok kesehatan 0,86%, dan transportasi, komunikasi, serta jasa keuangan sebesar 0,29%.
"Komoditas utama penyumbang inflasi selama Maret 2018 di Medan antara lain cabai merah, bawang putih, bensin, bawang merah, pisan, mobil, dan gaun atau terusan," katanya, Senin (2/4/2018).
Menurut data dari BPS, bawang putih mengalami penaikan harga sebesar 25,42%disusul cabai merah 20,95%, gaun 9,81%, bawang merah 7,81%, pisang 5,17%, bensin 0,98%, dan mobil 0,68%.
Sementara itu, kelompok yang mengalami penurunan indeks antara lain kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesae 0,04% juga kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01%.
Baca Juga
Secara lebih luas, seluruh kota IHK di Sumatra Utara dilaporkan mengalami inflasi.
Daerah itu adalah Sibolga 0,79%, Pematangsiantar 0,17% dan Padangsidimpuan 0,33%.
Dengan demikian, Sumatra Utara mengalami inflasi sebesar 0,56 persen pada Maret 2018.