Bisnis.com, PEKANBARU -- Angka ekspor dan impor di wilayah Riau sepanjang Februari lalu sama-sama mengalami penurunan bila dibandingkan awal tahun.
Kontribusi sektor migas malah kian merosot, hanya tinggal 16%.
Kepala BPS Riau Aden Gultom mengatakan sepanjang Februari, daerah itu membukukan angka ekspor senilai US$1,34 miliar.
"Angka ekspor Riau ini turun 3,66% dibandingkan Januari 2018 yang mencapai US$1,39 miliar.
Untuk impor juga turun sebesar 6,58%, yaitu hanya senilai US$127,71 juta dari sebelumnya 136,71juta di Januari," katanya kepada Bisnis Senin (2/4/2018).
Dari kinerja ekspor, BPS mencatat sektor minyak dan gas terus merosot kontribusinya, yaitu hanya tinggal sekitar 16% dari total ekspor.
Baca Juga
Padahal bila dibandingkan 2011 lalu, kontribusi migas untuk ekspor Riau masih lumayan yaitu di posisi sekitar 40%.
Saat ini kontribusi paling besar yaitu dari non migas, khususnya sektor industri pengolahan.
Lebih rinci lagi yaitu industri minyak kelapa sawit dan turunannya sekitar 63%, serta industri pulp dan kertas dengan kontribusi masing-masing 8% dan 12%.
"Jadi memang saat ini Riau lebih bergantung ke industri pengolahan dibandingkan industri migas," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel