Bisnis.com, BATAM – Badan Pengusahaan Batam tengah merancang Pelabuhan dan Bandara Hang Nadim untuk menjadi Hub Logistik Dagang Elektronik. Dalam rancangannya, Batam bisa melayani pasar dagang elektronik hingga 4 jam perjalanan udara, baik dalam maupun luar negeri.
“Dari Batam bisa memasarkan ke Bangkok, Busan, Manila, Surabaya, Makasar dan tempat lain yang 4 jam dari Batam,” ujar Deputi Bidang Perencanaan BP Batam Yusmar Anggadinata.
Rencana pengembangan Bandara dan pelabuhan menjadi Hub Logistik dagang elektronik terbilang baru di Batam. Menurut Angga, rencana ini bisa menunjang pertumbuhan usaha kecil menengah di kota Industri ini, terutama yang berorientasi ke online market.
BP Batam akan mencoba bekerjasama dengan sejumlah perusahaan dagang elektronik dalam dan luar negeri. Sebut saja seperti Lazada, Amazon, Bukalapak dan sebagainya. Toko dagang elektronik ini bisa menaruh stok barang dagangannya di Batam, kemudian didistribusi ke sejumlah pelanggan ketika sudah ada pesanan.
“Dari seluruh dunia bisa menyimpan barangnya di Hang Nadim. Hang Nadim jadi penyiapan barang-barang yang akan dikirim ke tempat berjarak 4 jam dari Nadim,” paparnya.
Selain menarget pelaku dagang elektronik, Bandara dan pelabuhan juga akan jadi logistik hub untuk barang keperluan industri dalam negeri. Industri dalam negeri tak perlu lagi memesan bahan baku ke negara asal, karena sudah distok di Batam.
“Industri Batam, dan industri dalam negeri lainnya akan terbantu,” tuturnya.
Untuk keperluan pengembangan hang Nadim menjadi Hub Logsitik, BP Batam tengah merancang sejumlah pengembangan. Rencananya lembaga otoritas FTZ ini akan menggandeng pihak swasta untuk pembangunan infrastruktur, dan konsesi pengelolaan Hang Nadim.
“Rencananya Maret kita akan Market Sounding. kita lakukan penjajakan pasar, mencari peminat terhadap upaya pemanfaatan kerjasama pembangunan Hang Nadim,” ujar Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo.
Sejauh ini dari 1.760 hektare lahan bandara internasional ini, baru sekitar 40 persen yang dimanfaatkan. Masih banyak kebutuhan infrastruktur yang harus dilengkapi. Termasuk pembangunan terminal logistik dan terminal penumpang.
Lukita berharap tahun depan sudah ada penandatanganan perjanjian kerja sama dengan investor yang tertarik. Baik dalam proyek pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, maupun konsesi pengelolaan bandara Hang Nadim Batam.
“Pembangunan dari pihak ketiga, tak ada dari dana pusat,” ujarnya.