Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Getah Karet Basah di Aceh Barat Sentuh Level Rp4.000/Kilogram

Harga penjualan getah karet basah deresan petani tradisional di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh terus anjlok ke level terendah dari Rp6.000 menjadi Rp4.000 per kilogram.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, MEULABOH—Harga penjualan getah karet basah deresan petani tradisional di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh terus anjlok ke level terendah dari Rp6.000 menjadi Rp4.000 per kilogram.

Samsul, penderes karet Desa Lhung Jawa, Kecamatan Woyla, di Meulaboh, Minggu (25/2/2018) mengatakan, jatuhnya harga pembelian getah karet petani karena permintaan dari agen penampung lokal terbatas karena pasokan bahan baku pada agen sudah banyak.

"Kira-kira dua minggu lalu harganya sudah Rp4 ribu per kilogram. Untuk sementara istirahat dulu, tidak menderes sambil menanti harga pembelian getah karet bisa naik, paling tidak seperti harga awal Januari 2018 sudah bisa kerja," katanya.

Ia menyampaikan, pada awal Januari 2018, harga pembelian getah karet petani di desa mereka bertahan Rp7.000 - Rp8.000/Kg, hanya bertahan sekitar satu minggu kemudian harga getah karet turun Rp1.000 atau dibeli Rp6.000/Kg.

Samsul menyampaikan, selama dua minggu terakhir aktivitas penderes karet sudah semakin sepi karena hasil deresan tidak dibeli oleh agen lokal, kalaupun dipaksakan untuk dijual maka harga pemotongan atau pembelian sangat rendah.

Sebagai pekerja deres karet di kebun sendiri, dia mengaku tidak begitu panik karena hal tersebut sudah biasa, akan tetapi jatuhnya harga sampai Rp4.000/Kg merupakan kali pertama dalam sejarah sepanjang lima tahun terakhir.

"Belum pernah harga seperti hari ini, mungkin ditingkat agen besar mau menampung maksimal Rp5.000/Kg, tapi kalau penampung desa tidak mungkin. Mereka kan jual lagi kepada agen lebih besar untuk kemudian di bawa ke Medan, Sumut," keluhnya.

Lebih lanjut dikatakan, menderes karet bukanlah satu-satunya pekerjaan yang bisa mereka lakukan di desa, beruntung saat ini ada kegiatan proyek dana desa sehingga ada kegiatan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Terhadap kondisi tersebut kata Samsul, diperkirakan tidak bertahan lama karena faktor yang mempengaruhi rendahnya pembelian getah karet petani karena permintaan di pasar Medan Sumatera Utara semenjak awal Februari 2018 sudah semakin rendah.

Namun demikian, dia tidak mengetahui persis penyebab patahnya harga pembelian getah deresan mereka, namun yang pasti agen ditingkat desa tidak mau merugi apabila terlalu banyak membeli getah karet petani apabila bahan baku sudah menumpuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper