Bisnis.com, MEDAN - Kodam I Bukit Barisan menebar ancaman kepada pihak-pihak yang kedapatan melakukan penjualan undangan acara Ngunduh Mantu Presiden Joko Widodo di Medan pada 24-26 November 2017.
Asintel Kodam I/BB Kolonel Maulana Ridwan menegaskan, pihaknya akan memberikan tindakan tegas bila nantinya ada pihak yang terbukti melakukan penjualan undangan acara Ngunduh Mantu Jokowi.
Sebelumnya, berembus kabar adanya pihak yang menjual undangan Ngunduh Mantu Jokowi yang tersebar di grup percakapan instan media sosial.
Di mana adanya pihak yang menawarkan undangan Ngunduh Mantu Jokowi dengan harga yang dinilainya tidak mahal.
"Ada undangan ini mau di jual. Undangan pesta jokowi. Ada yang mau? Harga kawan 400ribu," tulis seseorang itu dalam percakapan.
"Siapa yang mau merapat dia yang dapat. 2 undangan ini bang," tambahnya lagi.
Namun, belum diketahui undangan itu untuk tamu umum atau VIP.
Kolonel Maulana Ridwan menanggapi bahwa pihaknya akan menindak tegas oknum yang kedapatan menjual undangan tersebut.
Dia juga meminta peran aktif dari berbagai kalangan, termasuk awak media, untuk menginformasikannya kepada aparat keamanan.
"Saya mohon bantuannya. Kalau ada pihak lain, atau ada pihak yang menjual dan memberikan informasi ada yang menjual undangan, tolong diberikan informasi kepada kami," katanya, Rabu (22/11/2017).
Dia pun memastikan pihaknya akan menelusuri kebenaran kabar tersebut. Kepada masyarakat Kolonel Maulana juga mengimbau agar tidak tertipu jika ada pihak yang menawarkan undangan.
"Apalagi, udangan sudah dibubuhi hologram khusus yang akan diperiksa saat masuk ke lokasi resepsi. Jangan sampai terjadi seperti itu. Apalagi mencoba mencari keuntungan. Kita akan tindak tegas."
Pihak penyelenggara sendiri menyebarkan sebanyak 2.500 dalam acara Ngunduh Mantu Presiden Joko Widodo, Kahiyang-Bobby.