Bisnis.com, MEDAN - PT PLN (Persero) Wilayah Sumatra Utara akan membuka jaringan listrik ke 54 desa di wilayah kerjanya sebagai sasaran dari Program Listrik Desa sampai dengan akhir tahun ini dengan anggaran senilai Rp59,8 miliar.
Hal itu diungkapkan General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sumut Feby Joko Priharto seusai peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-72 tahun sekaligus Peluncuran Program Listrik Desa (Lisdes) 2017 di Lapangan Merdeka, Medan, Jumat (27/10/2017).
Namun, menurut dia, dalam pelaksanaannya, terdapat sejumlah kendala yang menunggu di lapangan, terutama soal akses jalan.
Ini menjadi kendala terbesar bagi PLN Sumut karena masih banyak desa belum memiliki akses jalan sehingga mereka sulit menarik jaringan. Hambatan berikutnya yakni pembebasan lahan.
“Kami kesulitan membebaskan lahan atau pohon milik masyarakat. Ini kami minta para stakeholder, masyarakat, perkebunan baik swasta maupun pemerintah untuk bersedia lahannya dilalui oleh tiang-tiang PLN.”
Begitu juga terhadap daerah-daerah pesisir di Nias, yang sulit diakses sehingga PLN harus mengoperasikan mesin untuk melistriki warga di sana.
Dan tantangan berikutnya adalah soal perizinan. Yang mana beberapa tempat yang harus dilalui jaringan bukan merupakan lahan milik masyarakat atau perusahaan perkebunan, melainkan hutan lindung. “Jadi agak panjang pengurusan izinnya.”
Kendati demikian, lanjutnya, PLN Sumut optimistis pada Desember 2018 seluruh desa di wilayah kerjanya sudah teraliri listrik.
Selain karena didukung oleh anggaran, kontribusi dukungan juga datang dari berbagai pihak terkait, khususnya pemerintah daerah.
“Dukungan Pemda sejauh ini bagus, terutama para Bupati. Mereka sangat menyadari bahwa program ini untuk rakyat mereka. PLN di sini hanya berperan sebagai pelaksana Public Service Obligation, bukan komersil.”
Saat ini Sumut sendiri dia nilai sudah memiliki rasio elektrifikasi yang cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Sumatra, yakni 95%.
Angka rasio itu menandakan hampir setiap kepala keluarga sudah mendapatkan listrik dan tinggal 5% saja yang belum.
Angka itu sudah tergolong tinggi karena Riau saja misalnya, masih memiliki rasio elektrifikasi sekitar 75%.
Usai pelaksanaan Upacara Peringatan HLN ke-72, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi meluncurkan Program Listrik Desa yang diawali dengan melakukan percakapan lewat video kepada masyarakat di Desa Bekilang, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo.
Gubernur menilai listrik merupakan salah satu infrastruktur yang menopang pembangunan dan perekonomian desa sehingga pada kesempatan itu dia meminta masyarakat dapat memelihara jaringan listrik yang telah masuk ke desanya.