Bisnis.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Tengku Erry Nuradi terkesan sempat mengungkapkan curahan hatinya saat menjadi salah satu pembicara dalam acara Sosialisasi Perpres Nomor 87/2016 tentang Satgas Saber Pungli di salah satu hotel di Kota Medan, Selasa (15/8/2017).
Pada kesempatan itu dia mengaku dirinya paling banyak menjadi sasaran kemarahan ketika sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online diterapkan.
"Terus terang, saya paling banyak jadi sasaran kemarahan karena banyak pejabat yang gagal menitipkan anak-anak untuk sekolah favorit," ujarnya.
Kendati demikian dia bersyukur, bersama dengan DPRD dan pemangku kepentingan lainnya, penerapan sistem PPDB Online tetap dapat dilaksanakan secara benar walaupun masih banyak kelemahan teknis.
Penerapan PPDB Online menurut dia adalah salah satu bentuk komitmen Pemprov dalam mendukung dan memberantas praktik korupsi dan pungutan liar pada setiap layanan publik.
Sistem elektronik yang dibangun dan diterapkan Pemprov pada berbagai pelayanan publik adalah untuk menekan peluang pungutan liar.
Lebih jauh dia paparkan, setidaknya ada dua hal yang menyebabkan korupsi sulit diberantas, yaitu integritas pribadi dan sistem.
"Hampir di semua lini ada korupsi dan penyebabnya adalah integritas. Apapun yang akan dilakukan tanpa integritas akan sulit."
Sedangkan yang kedua adalah perlunya perbaikan sistem karena siapapun orangnya, kalau masuk ke dalam sistem yang tidak baik, pasti akan ikut terpengaruh juga.