Bisnis.com, PEKANBARU -- Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) mengakui bahwa masih banyak masyarakat yang belum memahami manfaat program yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Sekretaris DJSN Pudjo Hardijanto mengatakan di lapangan banyak masyarakat belum memahami betul apa saja manfaat dari kepesertaan program dua BPJS, kesehatan dan ketenagakerjaan.
"Karena itu kami terus meningkatkan komunikasi DJSN ke seluruh Indonesia. Tahun ini ada tiga kali program sosialisasi, kemarin sudah dari NTB, sekarang di Riau, dan terakhir nanti di Papua," katanya di Pekanbaru, Jumat (4/8/2017).
Pudjo mengatakan dampak dari rendahnya pemahaman masyarakat tentang program BPJS yaitu minat untuk menjadi peserta juga minim.
Padahal sejak 2014 lalu, dua program BPJS sudah diterapkan dengan prinsip asuransi sosial dan gotong royong, sehingga masyarakat Indonesia terlindungi dari sisi kesehatan dan keselamatan saat bekerja, hingga persiapan pensiun.
Tantangan inilah yang menjadi perhatian DJSN untuk diperbaiki, sehingga target universal coverage atau perlindungan penuh bagi masyarakat di 2019 bisa tercapai.
"Kami berharap upaya sosialisasi berkelanjutan dari DJSN, lalu BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan hingga peran pemda, bisa ikut memacu minat dan partisipasi masyarakat menjadi peserta," katanya.