Bisnis.com, DELI SERDANG - Peristiwa tabrakan sayap dua pesawat milik Lion Air Group di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara, Kamis (3/7/2017), pada pukul 11.01 WIB, berdampak terhadap jadwal penerbangan.
Sekretaris AirNav Indonesia Didiet KS Radityo dalam keterangan resminya mengungkapkan, dari proses pembersihan yang dilakukan di Runway 23 Bandara Kualanamu (lokasi terjadinya tabrakan), pihaknya meyakini kejadian tersebut menimbulkan dampak terhadap aktivitas penerbangan.
Pihaknya mencatat adanya dampak terhadap 21 penerbangan yang terdiri dari 15 pemberangkatan (departure) dan enam kedatangan (arrival). Namun dia memastikan bahwa dampak yang ditimbulkan dapat dikelola dengan baik.
Dia juga memastikan aktivitas penerbangan di Bandara Kualanamu sudah berjalan normal. Setelah pengelola Bandara Kualanamu melakukan pengecekan dan pembersihan di Runway 23, operasional penerbangan pada sisi infrastruktur sudah kembali normal.
Sementara itu, siaran pers yang diterbitkan manajemen Lion Air Group menyebutkan bahwa pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 197 rute Banda Aceh - Medan berjenis pesawat Boeing 737-900 ER, registrasi PK-LJZ, mengalami senggolan di bagian sayap.
Peristiwa itu terjadi setelah pesawat tersebut melakukan pendaratan di Bandara Kualanamu. JT 197 bersenggolan dengan pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan IW 1252, registrasi PK-WFF, rute Medan - Meulaboh, dengan pesawat ATR 72-500.
"Seluruh penumpang dipastikan selamat dan tidak ada yang mengalami cedera. Saat ini kedua pesawat tersebut sudah berada d apron sehingga tidak mengganggu operasional Bandara Internasional Kualanamu," tulis Public Relations Manager Lion Air Group Andy M. Saladin.
Atas kejadian ini, para penumpang Wings Air yang berjumlah 66 orang akan diberikan kebijakan pengembalian uang tiket penuh di tempat atau penjadwalan ulang.
Sementara untuk 144 penumpang Lion Air yang memiliki penerbangan lanjutan menuju kota lain diterbangkan menggunakan pesawat Lion Air Group lainnya, yaitu Batik Air atau Lion Air, di jadwal berikutnya pada hari yang sama.
Dan dia mengatakan bahwa pihaknya menunggu hasil investigasi yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terhadap peristiwa tersebut.