Bisnis.com, BANDA ACEH - PT Smartfren Telecom Tbk. belum menambah daerah jangkauan 4G yang baru, sepanjang tahun ini.
Munir SP, VP Technology Relations and Special Project Smartfren Telecom mengungkapkan seluruh pengeluaran modal (capital expenditure) tahun ini diarahkan untuk perbaikan dan penguatan jaringan 4G.
"Capex tahun ini hanya akan digunakan untuk daerah-daerah yang sudah terjangkau," ujarnya usai uji jaringan 4G di Banda Aceh, Rabu (10/5/2017).
Tidak ada sedikitpun, kata dia, yang dialokasikan untuk melakukan ekspansi atau perluasan jaringan.
Perseroan hanya akan melakukan penguatan jaringan di 200 daerah yang sudah dijangkau jaringan 4G miliknya.
Terlebih, Smartfren tidak akan membuka daerah jangkauan jaringan 4G yang baru, bila daerah tersebut tidak memiliki trafik penggunaan layanan data yang potensial.
Smartfren sendiri menyiapkan alokasi pengeluaran modal (capital expenditure) senilai Rp1,5 triliun pada 2017.
Artinya, alokasi capex 2017 sekitar Rp200 miliar lebih sedikit dari yang sudah dikeluarkan tahun lalu.
Namun menurut dia, perseroan menilai jumlahnya sudah realistis menambah pelanggan 4G sampai hampir dua kali lipat.
Berbeda dari sebelumnya yang lebih banyak digunakan membangun infrastruktur, capex yang dialokasikan sebagian besar akan digunakan bagi perbaikan dan penguatan jaringan 4G di pulau Jawa.
Hal itu karena 80% dari jumlah pelanggannya berada di Jawa. Kemudian Sumatra sebagai pengguna terbesar kedua, baru selanjutnya daerah-daerah lain.