Bisnis.com, MEDAN - Pemerintah Kota Medan berharap pembangunan infrastruktur transportasi LRT bisa mulai dikerjakan tiga tahun lagi.
Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, Pemkot menginginkan agar proyek pembangunan LRT segera dikerjakan karena jika tidak, kotanya akan mengalami kemacetan parah.
"Kalau bisa, tahun 2020 proyek LRT sudah running karena jika menunggu hingga tahun 2023, Kota Medan akan mengalami stagnasi lalu lintas pada tahun 2024," ujarnya dalam keterangan resmi Pemkot Medan, Rabu (10/5/2017).
Hal itu dia ungkapkan saat menghadiri Indonesia Infrastructure Roundtable XVI bertema Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Kota Medan dan Mitigasinya, di salah satu hotel di Medan, belum lama ini.
Menurutnya, Pemkot Medan sangat berkomitmen dalam pembangunan transportasi massal, apapun modanya. Hal itu karena transportasi massal adalah salah satu solusi dari upaya mengurai kemacetan akibat terus bertambahnya jumlah kendaraan bermotor.
"Jangan bermimpi untuk membangun jalan lebar, tetapi kita harus mengubah mindset dengan menyediakan transportasi massal."
Selain, lanjut dia, yang lebih penting lagi adalah bagaimana menggiring masyarakat untuk beralih menggunakan Light Rail Transit (LRT) yang akan dioperasikan di Kota Medan.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat, LRT akan terintegrasi dengan Bus Rapit Transportation (BRT) dan commuter line dari PT KAI serta angkutan kota yang sudah ada.
Belum lama ini, Pemkot Medan menjalin MoU dengan Kementerian Keuangan tentang Penyediaan Fasilitas Penyiapan Proyek dan Pendampingan Transaksi pada proyek infrastruktur Kemitraan Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), terkait dengan proyek LRT.