Bisnis.com, PALEMBANG--Sekurangnya 400.000 hektare lahan di Sumatera Selatan ditargetkan untuk direstorasi hingga tahun 2020 sehingga kondisinya hijau kembali.
Rencana restorasi lahan kritis itu ditandai dengan pertemuan menteri lingkungan hidup Asia Fasifik di Palembang, 9 - 10 Mei 2017, kata pelaksana tugas Sekda Sumsel Joko Imam Sentosa di Palembang, Selasa.
Dia mengatakan, pertemuan menteri lingkungan hidup atau "Bonn Challenge" itu antara lain membahas restorasi lahan kritis termasuk gambut.
Apalagi Sumsel banyak lahan gambut dan gundul akibat kebakaran pada 2015bsehingga perlu direstorasi, ujar dia.
Oleh karena itu Sumsel menjadi tuan rumah pertemuan menteri internasional tersebut yang tujuan utamanya merestorasi lahan yang gundul dan kritis termasuk gambut.
Memang, lanjut Sekda, Sumsel telah melaksanakan restorasi sehingga peserta hari ini melaksanakan peninjauan lokasi.
Lokasi yang ditinjau peserta yakni Desa Sepucuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel, kata dia.
Sebelumnya Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, biaya restorasi lahan cukup besar sehingga perlu didukung semua pihak.
Begitu juga pertemuan menteri lingkungan hidup ini salah satu bentuk komitmen negara peduli akan hutan supaya semakin lestari.
Hal ini karena berbagai negara dan lembaga swadaya membantu dalam pelaksanaan restorasi, tambah dia.