Bisnis.com, MEDAN - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatra Utara mengeritik pengoperasian kapal pembangkit listrik yang akan dioperasikan PLN di Perairan Belawan pada pertengahan 2017.
Kritik disampaikan karena pengoperasian kapal diyakini akan berbiaya sangat mahal dan berpotensi mengganggu kelestarian lingkungan.
"Enggak zamannya lagi pakai energi fosil. Kalau masih banyak pakai energi fosil, rusak negara kita ini," ketus Ketua Apindo Sumut Parlindungan Purba, Kamis (16/3/2017).
Dia yakin kapal ini memakan banyak biaya operasional karena selain didatangkan dari luar negeri, fasilitas tersebut juga menggunakan bahan bakar fosil. Terlebih, kapal itu juga memiliki kapasitas yang besar.
Dia mengatakan, PLN memang harus memikirkan ketersediaan listrik di Tanah Air, termasuk di Sumut. Namun menurutnya upaya itu tidak dengan mempertahankan penggunaan pembangkit dengan energi primer dari fosil, seperti minyak dan batu bara.
Penggunaan energi fosil akan terus merugikan karena menggunakan subsidi dari anggaran negara. Karena itu, PLN harus memikirkan energi terbarukan, seperti geothermal atau air.
"Itu (energi terbarukan) murah biaya belinya meskipun biaya investasinya mahal."
Bukan saja PLN, Parlin juga menganjurkan kepada industri untuk mengunakan energi terbarukan. Oleh sebab itu dia meminta pemerintah untuk mempemudah perizinan dan pembelian harga energi terbarukan.
Sebelumnya, Sugianto, General Manager Pembangkitan Listrik PLN Wilayah Sumbagut mengungkapkan, Sumut akan mulai mendapat tambahan pasokan dari pembangkit listrik terapung antara Juni sampai Juli 2017.
Kapal ini sejenis dengan yang sudah beroperasi di Amurang (Sulawesi Utara), Kupang dan Ambon, tetapi berkapasitas jauh lebih besar.
Kapal pembangkit yang beroperasi di Amurang memiliki daya sebesar 120 MW dan kapal di Kupang serta Ambon masing-masing berkapasitas hanya 60 MW. Sedangkan yang akan dijangkar di Belawan, 240 MW.
Kapal berukuran tiga kali lapangan sepak bola itu diperkirakan akan bersandar di Pelabuhan Belawan pada Mei atau Juni setelah menempuh perjalanan laut selama sekitar 35 hari dari Turki.
Setelah sandar, kapal terlebih dahulu harus menjalani penyesuaian jaringan atau commissioning selama dua minggu.
Kapal Listrik PLN, Apindo Sumut: Enggak Zaman Lagi Pakai Energi Fosil
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatra Utara mengeritik pengoperasian kapal pembangkit listrik yang akan dioperasikan PLN di Perairan Belawan pada pertengahan 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan
Editor : News Editor
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Arus Borong JPFA saat Rapor Kinerja Berkokok
3 jam yang lalu
Peluang Rebound Emiten Batu Bara ADRO, PTBA, hinga HRUM
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 hari yang lalu
I-WISE, Cara Bijak PHR Meremajakan Lapangan Tua Blok Rokan
3 hari yang lalu