Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Karet Sumut Membaik Berkat Permintaan China

Bisnis.com, MEDANGabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatra Utara mencatat kinerja ekspor terus membaik pada awal tahun ini.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, MEDAN—Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatra Utara mencatat kinerja ekspor terus membaik pada awal tahun ini.

Pada periode Januari-Februari 2017, total ekspor karet Sumut telah mencapai 76.329 ton atau lebih baik dari periode yang sama pada 2016 sebesar 71.347 ton.

Sekretaris Gapkindo Sumut Edy Irwansyah mengatakan ekspor tersebut meningkat 6,98%. Penyebab utama membaiknya kinerja tersebut yakni peningkatan permintaan dari negara-negara tujuan utama, terutama China.

“Negara-negara konsumen utama sudah mulai aktif. Kami ini berharap terus terjadi sepanjang tahun ini,” ucap Edy, Jumat (10/3).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, ekspor karet dan barang dari karet pada Januari 2017 mencapai US$121,77 juta atau secara year on year naik 72,9% dari US$70,42 juta pada Januari 2016. Adapun, kinerja ekspor karet tersebut, berkontribusi 17,2% terhadap total ekspor Sumut US$707,82 juta pada Januari 2017.

“Untuk penyerapan domestik justru menurun menjadi hanya 2.462 ton dari 3.294 ton,” tambah Edy.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumut Bismark Pardamean menjelaskan, dari lima negara tujuan ekspor karet, seluruhnya mengalami peningkatan. Peningkatan y-o-y terbesar terjadi untuk eskpor karet ke China yakni 224,76% atau US$12,88 juta dari US$3,96 juta. Kemudian, ekspor ke Jepang tumbuh 136,08% atau US$27,15 juta dari US$11,5 juta.

Berikutnya, nilai ekspor karet ke Amerika Serikat pun naik 41,06% menjadi US$24,1 juta, India naik 41,09% menjadi US$5,24 juta dan Turki naik 122,41% menjadi US$5,38 juta.

Lebih lanjut, harga karet pun tengah membaik. Edy menerangkan, peningkatan harga karet hingga di tingkat petani ini mendongkrak produksi. Dia merinci, pada Januari 2017, produksi karet Sumut mencapai 41.987 ton dan pada Februari 2017 36.804 ton. Jumlah ini lebih besar dari periode yang sama pada tahun lalu yakni Januari 2016 34.465 ton dan Februari 2017 40.176 ton.

“Seiring harga bagus, para petani kembali ke kebun untuk menderes. Penebangan pohon [karet] juga berkurang.”

Gapkindo Sumut memperkirakan jika kondisi permintaan dari negara tujuan ekspor dan harga karet terus menguat, dapat mendongkrak produksi di Sumut 3% sepanjang tahun ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper