Bisnis.com, PEKANBARU — Sektor pariwisata Provinsi Riau menunjukkan tren positif. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat adanya peningkatan signifikan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Riau pada Mei 2025.
Kepala BPS Riau Asep Riyadi mengungkapkan jumlah kunjungan wisman secara month to month (m-to-m) mencapai 23.459 orang, meningkat 32,37% dibanding bulan sebelumnya. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terjadi penurunan sebesar 41,02%.
“Capaian ini menunjukkan bahwa daya tarik wisata Riau semakin dikenal di kancah internasional,” ujarnya, Selasa (1/7/2025).
Dia menambahkan, sebagian besar kunjungan wisman masuk melalui pintu perbatasan menggunakan metode Mobile Positioning Data sebanyak 16.553 kunjungan.
Sementara itu, pintu masuk melalui imigrasi tercatat sebanyak 6.906 kunjungan, dengan Bandara Sultan Syarif Kasim II sebagai gerbang udara utama yang melayani 3.277 kunjungan.
Dari sisi kebangsaan, wisatawan asal Malaysia masih mendominasi dengan jumlah kunjungan sebanyak 11.184 orang atau sekitar 47,66%. Disusul oleh wisman asal Tiongkok sebanyak 1.590 orang, Filipina sebanyak 1.541 orang, Singapura sebanyak 1.187 orang, dan Thailand sebanyak 845 orang. Sisanya berasal dari berbagai negara lainnya sebanyak 7.112 orang.
Baca Juga
Secara tahunan, tren serupa juga terlihat. Malaysia tetap menjadi negara penyumbang wisman terbesar ke Riau dengan 50.811 orang atau 53,41% dari total kunjungan. Disusul oleh Tiongkok sebanyak 5.717 orang, Filipina sebanyak 5.159 orang, Singapura sebanyak 4.578 orang, dan Hong Kong sebanyak 3.505 orang. Wisatawan dari negara lain berjumlah 25.369 orang atau 26,67%.
Asep menyebutkan peningkatan jumlah kunjungan ini tidak lepas dari berbagai upaya promosi yang dilakukan pemerintah daerah dan pelaku industri pariwisata.
“Kami optimistis, tren positif ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.
Ia juga berharap, meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ini mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, terutama di sektor pariwisata yang melibatkan banyak pelaku usaha lokal dan UMKM.