Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7,35%, Batam Harus Raup Investasi Rp46,29 Triliun

Untuk saat ini, realisasi investasi yang mungkin akan terjadi di Batam, yakni investasi Apple di Kawasan Industri Tunas Prima, Punggur, Batam.
Pemandangan pelabuhan domestik di Batam, yang jadi salah satu kota utama di Kepri. /Ist
Pemandangan pelabuhan domestik di Batam, yang jadi salah satu kota utama di Kepri. /Ist

Bisnis.com, BATAM - Batam mencanangkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 7,35% pada tahun ini. Untuk mencapainya, kota industri ini butuh realisasi investasi sebesar Rp46,29 triliun.

Angka realisasi investasi tersebut naik 7,01% dari tahun 2024, dimana realisasi investasi tahun lalu sebesar Rp43,26 triliun.

"Tahun kemarin perekonomian Batam tumbuh 6,69%, dengan realisasi investasi Rp 43,26 triliun. Tahun ini, kami targetkan ekonomi tumbuh 7,35%, maka harus dapat investasi sebesar Rp 46,29 triliun," kata Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan Badan Pengusahaan (BP) Batam Fary Djemi Francis, Rabu (14/5/2025).

Menurut Djemy, mengumpulkan realisasi triliunan tersebut merupakan tantangan bagi BP Batam, apalagi di tengah perang dagang yang berkecamuk antara Amerika dan China, dan juga penerapan tarif resiprokal oleh Presiden Amerika Donald Trump.

"Sekitar 25% ekspor Batam itu ke Amerika, dan ini pasti memberikan dampak. Tapi kami berupaya lebih proaktif untuk mengindentifikasi sektor-sektor investasi yang punya daya saing kuat, seperti pengembangan data center," katanya lagi.

Saat ini sekitar 13 data center kelas dunia akan dibangun di Batam. Djemi melihat sektor ini dapat menjadi alternatif dari sektor industri manufaktur, yang mungkin akan terhambat karena gejolak tarif resiprokal.

Selain itu, pihaknya juga mendorong percepatan pelayanan perizinan untuk mempermudah investasi masuk. "Proses perizinan yang dari pusat dulu kurang lebih ada empat, dari izin lingkungan, Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR), PKKPR Laut dan pelepasan kawasan hutan," ucapnya.

Dari empat perizinan tersebut, baru satu yang bisa dilaksanakan di BP Batam, yakni pelepasan kawasan hutan. Sedangkan tiga perizinan lainnya masih didorong agar bisa dialihkan ke Batam.

"Kami mencoba memberikan semacam insentif agar pengurusan perizinan lebih mudah dan sebagainya, dalam rangka membantu para investor khususnya yang terdampak dari tarif resiprokal. Jadi kita buat lebih efisien," paparnya.

BP Batam juga tak lupa untuk menyederhanakan perizinan yang jadi mandatnya, seperti fatwa planologi. "Nah itu akan kita buat regulasinya, agar pengurusan fatwa dibuat lebih sederhana," ungkapnya.

Untuk saat ini, realisasi investasi yang mungkin akan terjadi di Batam, yakni investasi Apple di Kawasan Industri Tunas Prima, Punggur, Batam.

Apple akan bermitra dengan perusahaan China bernama Luxcan Precision Batam, dimana nama terakhir akan menjadi vendor bagi pabrik manufaktur airtag Apple di Batam.

Pembangunan pabrik manufaktur Apple di Batam terbagi atas dua tahap. Tahap pertama mulai Juni 2025, dimana lahan yang akan digunakan seluas 1,4 hektare. Kemudian tahap kedua pada Desember 2025 dengan lahan seluas 4 hektare.

"Kita dapat informasi bahwa kemungkinan bisa dipercepat sebelum Desember, sehingga nanti sudah ada aktivitas produksi. Dan ada juga rencana peresmian di akhir 2025," katanya lagi.

Adapun nilai investasi diperkirakan mencapai Rp16 triliun, dan akan menyerap sebanyak 2.000 orang.(239)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper