Bisnis.com, PEKANBARU — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 1,43% secara bulanan (month to month/MtM) pada April 2025.
Kepala BPS Riau Asep Riyadi mengatakan secara tahunan, inflasi Riau tercatat sebesar 2,07% (year on year/YoY) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,44.
"Inflasi tertinggi secara tahunan terjadi di Kota Tembilahan yang mencapai 3,40% dengan IHK sebesar 109,37. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Kampar dengan angka 1,45% dan IHK sebesar 110,90," ungkapnya Jumat (2/5/2025).
Menurutnya komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi (MtM) antara lain tarif listrik, cabai merah, emas perhiasan, bawang merah, bawang putih, jeruk, angkutan udara, kelapa, sewa rumah dan beberapa komoditas lainnya.
Kemudian komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi bulanan pada April 2025 antara lain cabai rawit, kentang, daging ayam ras, bayam, tarif pulsa ponsel dan beberapa komoditas lainnya.
BPS mencatat inflasi tahunan terjadi akibat kenaikan harga pada delapan kelompok pengeluaran. Kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang melonjak 10,90%. Disusul oleh kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,36%, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,61%.
Baca Juga
Kelompok lainnya yang turut menyumbang inflasi yaitu kesehatan sebesar 1,70%, pendidikan sebesar 1,17%, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,54%, rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,19%, serta transportasi sebesar 0,18%.
Namun, tidak semua kelompok pengeluaran mengalami inflasi. Tiga kelompok justru mencatat deflasi, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,73%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar -0,50%, serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar -0,09%.
Adapun secara kumulatif, inflasi Provinsi Riau selama Januari hingga April 2025 tercatat sebesar 2,30% (year to date/YtD).