Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumsel Inflasi 2,74% Disumbang Emas Perhiasan Hingga Volatile Food

Tingkat inflasi pada April tahun ini memang lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun 2024 yang sebesar 3,12%.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perkembangan harga barang dan jasa di Sumatra Selatan pada April 2025 mengalami inflasi sebesar 2,74% secara year on year.  

Kepala BPS Sumatra Selatan (Sumsel) Moh Wahyu Yulianto menerangkan bahwa tingkat inflasi pada April tahun ini memang lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun 2024 yang sebesar 3,12%.

Namun demikian, kata dia, kecenderungan inflasi pada 2025 ini tetap mengalami peningkatan dari bulan-bulan sebelumnya. 

“Oleh karena itu tetap dibutuhkan antisipasi agar tren lalu inflasi tidak lebih di kisaran yang ditargetkan,” ujar Wahyu dalam rilis berita statistik, Jumat (2/5/2025).

Dia menjelaskan dari total 11 kelompok pengeluaran yang ada, hampir seluruhnya mengalami inflasi kecuali pada kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan. 

Adapun kelompok dengan dorongan paling besar untuk inflasi diantaranya makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,80%, perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,20%, serta transportasi 0,22%.

“Komoditasnya meliputi emas perhiasan, cabai merah, bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, serta bawang merah,” jelasnya.

Sementara secara bulanan, harga barang dan jasa di Sumsel mengalami inflasi sebesar 1,39%, dengan rincian enam kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dua kelompok mengalami penurunan dan tiga tidak mengalami perubahan.

Penyumbang tertinggi inflasi April secara month to month mencakup tarif listrik, emas perhiasan, tomat, cabai merah, dan bawang merah.

“Komoditas itu masuk ke kelompok perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga, kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya, serta kelompok makanan minuman dan tembakau,” kata Wahyu.

Wahyu mengatakan bahwa dilihat dari catatan selama dua tahun terakhir, pada bulan Maret dan April tahun ini, inflasi Sumsel menujukkan angka yang relatif tinggi.

Namun kondisi itu tidak hanya terjadi di Sumsel, melainkan juga secara nasional.

“Beberapa catatan peristiwa yang memengaruhi kondisi inflasi Sumsel pada April ini meliputi penurunan harga BBM non subsidi sejak 1 April, tidak ada lagi penyesuaian diskon tarif listrik, peningkatan harga emas terus menerus selama dua tahun terakhir, serta diskon 50% untuk paket internet yang mungkin tidak terlalu dirasakan masyarakat,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper