Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumut Inflasi 0,68% Maret 2025, Ekonom Soroti Pelemahan Daya Beli Masyarakat

BPS mencatat Sumut mengalami inflasi bulanan sebesar 0,68% (month-to-month/mtm) pada Maret 2025 yang bertepatan dengan momen Ramadan dan Idulfitri.
Pedagang menyortir cabai di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Minggu (16/3/2025). Bisnis/Abdurachman
Pedagang menyortir cabai di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Minggu (16/3/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, MEDAN - Pengamat dari Universitas Islam Sumatra Utara (UISU) Gunawan Benjamin menyoroti adanya indikasi pelemahan daya beli masyarakat dari besaran inflasi per bulan Maret 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara.

Diketahui, BPS mencatat Sumut mengalami inflasi bulanan sebesar 0,68% (month-to-month/mtm) pada Maret 2025 yang bertepatan dengan momen Ramadan dan Idulfitri.

Sedangkan secara tahunan besaran inflasi Maret tak jauh berbeda, yakni 0,69% (year-on-year/yoy).

Gunawan menyebut hal itu sebagai sebuah anomali lantaran momen libur panjang seperti Ramadan dan Idulfitri biasanya membuat harga kebutuhan pokok melonjak naik lantaran permintaan naik. Hal ini akan berdampak pada tingginya angka inflasi.

Namun, pergerakan menurun harga sejumlah kebutuhan pokok kali ini disebutnya tak lazim. Sumut bahkan tercatat sebagai provinsi yang menyumbang inflasi paling rendah nomor tiga setelah Papua Pegunungan (0,08% mtm) dan Kepulauan Riau (0,38% mtm).

"Tentu tidak lazim di saat mayoritas masyarakat merayakan Ramadan, justru harga kebutuhan pokok masyarakat bergerak turun. Ini anomali yang tidak bisa dianggap sepele. Daya beli masyarakat tengah mengalami penurunan," kata Gunawan, Selasa (8/3/2025).

Gunawan sebelumnya memprediksi Sumut bakal mencetak angka inflasi yang lebih tinggi pada Maret setelah berakhirnya periode diskon 50% tarif listrik di Februari kemarin. 

Prediksi tersebut berdasarkan banyaknya konsumen yang mengeluhkan kenaikan tarif listrik bulan ini yang lebih mahal dibanding tagihan normal sebelum periode diskon (Januari-Februari). 

Sebagaimana diketahui, diskon tarif listrik sempat menyumbang angka deflasi pada Januari-Februari di sejumlah provinsi termasuk Sumatra Utara.

Namun, BPS Sumut mencatat berakhirnya diskon tarif listrik hanya menyumbang inflasi sebesar 0,85% (mtm). Tanpa sumbangan itu, Sumut sudah dipastikan akan mengalami deflasi. 

Bahkan kelompok pengeluaran Makanan, Minuman, dan Tembakau yang biasanya menyumbang inflasi, pada Maret ini telah merealisasikan deflasi sebesar 0,19% (mtm).

"Gambaran inflasi yang cukup rendah saat ini menegaskan bahwa Sumut tengah mengalami perlambatan pertumbuhan yang serius," tandasnya.

Sebelumnya, BPS Sumut mencatat wilayah ini mengalami inflasi bulanan sebesar 0,68% (mtm) pada Maret 2025. Sedangkan inflasi tahunan Sumut pada Maret sebesar 0,69% (yoy).

Statistisi Ahli Utama BPS Sumut Misfarudin menyampaikan bahwa Kelompok Pengeluaran Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga menyumbang inflasi tertinggi di Sumut pada Maret hingga mencapai 0,87% dengan tingkat inflasi 6,16% (mtm).

Sementara secara tahunan, Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya menjadi Kelompok Pengeluaran dengan tingkat inflasi tertinggi mencapai 8,75% (yoy). Kendati, andil kelompok ini yang sebesar 0,50% terhadap tingkat inflasi tahunan Sumut tak sebesar andil Kelompok Pengeluaran Makanan, Minuman, dan Tembakau yang mencapai 0,55%. 

Dari Data BPS Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau tercatat mengalami inflasi 1,54% (yoy) pada Maret 2025. Sedangkan deflasi terdalam periode ini dicatatkan Kelompok  Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga, -5,33% (yoy). Kelompok ini juga tercatat sebagai penyumbang deflasi terbesar Sumut secara tahunan dengan andil deflasi 0,84%. (240)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Delfi Rismayeti
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper