Bisnis.com, Banda Aceh, ACEH - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Simalungun Sumatra Utara terus berbenah demi mendukung iklim bisnis yang kondusif di kawasan.
Komitmen itu ditunjukkan pengelola KEK Sei Mangkei dengan menjalin kolaborasi dengan Mabes Polri dan Kepolisian Daerah (Polda) Sumut.
Senior Executive Vice President PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA), pengelola KEK Sei Mangkei, Kennedy NP Sibarani mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Mabes Polri dan Polda Sumut untuk memberikan pembinaan teknis kepada tenant atau pelaku usaha di KEK Sei Mangkei.
Sejumlah personil Mabes Polri dan Polda Sumut didatangkan langsung ke KEK untuk berbagi wawasan dengan perwakilan tenant.
"Tentunya ini bagian penting dalam memastikan sistem pengamanan di lingkungan kawasan industri KEK Sei Mangkei dapat berjalan dengan optimal," kata Kennedy dalam keterangannya, Kamis (20/2/2025).
Dikatakan Kennedy, keamanan dan ketertiban merupakan faktor utama yang mendukung kelancaran operasional perusahaan. Tidak hanya pengelola, para pelaku usaha yang berinvestasi di kawasan juga perlu dibekali pengetahuan terkait sistem pengamanan demi keberlangsungan bisnis mereka.
Baca Juga
Kennedy menyebut sinergi antara KINRA dengan pihak kepolisian dalam kegiatan supervisi dan pembinaan teknis pengamanan kepada para tenant di kawasan yang digelar pada Rabu (19/2/2025) merupakan strategi tepat untuk meningkatkan kualitas pengamanan di KEK Sei Mangkei.
"Kami berharap kerja sama ini akan semakin memperkuat koordinasi antara dunia industri dan aparat keamanan demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan di KEK Sei Mangkei," tutupnya.
Adapun KEK Sei Mangkei merupakan salah satu Objek Vital Nasional bidang Industri yang dikhususkan sebagai pusat penghiliran komoditas sawit dan karet di Sumatra Utara. Tak tanggung-tanggung, Sei Mangkei diproyeksikan mampu menarik investasi hingga Rp129 triliun dan menyerap lebih dari 83 ribu tenaga kerja pada tahun 2021 mendatang.
Sejak resmi beroperasi pada 2015, KEK Sei Mangkei terus menggeliat yang ditandai dengan telah berdirinya sejumlah perusahaan pengolahan lokal maupun asing di kawasan. Pertumbuhan kawasan disokong oleh infrastruktur terutama jalan tol, jalur kereta api, hingga pelabuhan yang kini telah tersedia dan mampu mendukung aktivitas industri.
Hingga saat ini tercatat ada 7 (tujuh) perusahaan yang telah beroperasi di kawasan, dan 9 (sembilan) perusahaan lain yang tengah dalam tahap pembangunan di KEK Sei Mangkei. (K68)
