Bisnis.com, PALEMBANG -- Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) pada periode Januari 2025 tercatat naik sebesar 0,45% dibanding Desember tahun sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Moh Wahyu Yulianto mengatakan kenaikan tersebut mencatatkan nilai NTP Sumsel pada awal tahun ini sebesar 129,11%.
Menurutnya, kenaikan disebabkan oleh lonjakan harga komoditas di tingkat petani sebesar 0,31%.
"Sementara indeks harga yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,14%," jelasnya, Senin (3/2/2025).
Wahyu menyebut kendati beberapa subsektor angkanya masih di bawah 100, namun seluruh subsektor tercatat mengalami kenaikan.
Kelimanya yaitu tanaman pangan menjadi 0,51%, hortikultura 11,31%, perkebunan 0,20%, peternakan 0,39%, perikanan 0,65%, perikanan tangkap 0,38% dan perikanan budi daya 1,00%.
Baca Juga
"Memang terjadi kenaikan harga komoditas di beberapa petani, namun untuk beberapa subsektor pertanian tarikan biaya yang dibayar petani lebih kuat dibanding kenaikan harga komoditasnya. Sehingga menyebabkan tarikan indeksnya dibawah 100," ujar dia.
Sementara itu untuk komoditas yang mengalami kenaikan adalah karet, cabai merah, gabah, durian, terung, beras dan cabai rawit.
Adapun indeks konsumsi rumah tangga yang mengalami penurunan diantaranya tarif listrik, tomat, sayur, ketimun dan tomat buah.
"Untuk kenaikan biaya produksi pada Januari 2025 ini terjadi pada pupuk, bensin, benih padi, bibit karet, serta sewa tanah persawahan," pungkasnya.