Bisnis.com, PALEMBANG - Penyelesaian pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Tiga Dihaji yang berada di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, ditargetkan selesai pada tahun 2026 mendatang.
Target tersebut mundur dari sebelumnya yang diperkirakan selesai pada akhir tahun 2024.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, mengatakan bahwa pembangunan bendungan yang memakan anggaran sebesar Rp7,3 triliun itu telah terealisasi 66%.
“Progresnya sudah berjalan 66%, dan ditargetkan selesai pada tahun 2026,” ujarnya saat kunjungan kerja ke Bendungan Perjaya, OKU Timur, dikutip Jumat (1/11/2024).
Dia menjelaskan bahwa pembangunan bendungan ini memang memiliki tingkat kesulitan yang cukup signifikan, mengingat lokasi dan elevasinya yang cukup tinggi.
“Tetapi kembali ke konsep awal, apapun yang dikerjakan harus dilakukan secara maksimal,” tegasnya.
Baca Juga
Bendungan terbesar pertama di Sumatra Selatan ini, imbuh Hanggodo, akan menambah pasokan air untuk daerah Irigasi Komering pada lahan pertanian seluas 34.824 hektare dari total kebutuhan 124 ribu hektare.
Selain itu, bendungan ini juga dapat dimanfaatkan untuk konservasi sumber daya air, pemenuhan kebutuhan air baku, pembangkit listrik 4x10 MW, dan pengendalian bencana banjir dengan mereduksi banjir sekitar 39,5% Q50.
"Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji ini juga mengurangi ketergantungan pada pompa. Dengan elevasi yang tinggi, air dapat mengalir ke sawah-sawah petani, seperti di Bendungan Perjaya. Selain itu, PLTA yang dihasilkan juga cukup besar, mencapai 40 MW," jelasnya.
Dengan Bendungan Tiga Dihaji, indeks tanam di wilayah itu juga ditargetkan mengalami peningkatan dari sebelumnya 1,78 menjadi 2,8-3,8.
"Semuanya akan dikoordinasikan dengan Menteri Pertanian terkait teknisnya, karena tanpa dukungan mereka, proyek ini tidak akan berjalan efektif. Selain itu, pembangunan Bendungan Tiga Dihaji juga bertujuan untuk meningkatkan swasembada pangan," pungkasnya.