Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Listrik Menjaga Nyala Asa Investasi Batam Tetap Terang Benderang

Pertumbuhan investasi di Batam terdorong oleh tersedianya listrik yang andal.
Petugas PLN Batam tengah melakukan pengecekan rutin/Istimewa
Petugas PLN Batam tengah melakukan pengecekan rutin/Istimewa

Bisnis.com, BATAM - Perekonomian Batam di Kepulauan Riau (Kepri) yang tumbuh 7,04% pada triwulan II/2024 ditopang oleh tren positif pertumbuhan kawasan industri, serta kehadiran dua kawasan ekonomi khusus (KEK), yakni KEK Nongsa Digital Park (NDP) dan KEK Batam Aero Technic (BAT).

Berdasarkan data yang dihimpun Badan Pengusahaan (BP) Batam, jumlah kawasan industri terus mengalami peningkatan sejak 1997. Dua dekade silam, jumlahnya hanya sembilan, tetapi saat ini sudah berkembang pesat menjadi 30 kawasan industri.

Sedangkan dua KEK yang pertama kali muncul tahun 2021 kemarin sudah mencatatkan realisasi investasi yang cukup signifikan. KEK NDP dengan total realisasi investasi sebesar Rp2,96 triliun, sedangkan KEK BAT mengantongi investasi sebesar Rp884 miliar.

Berdasarkan catatan dari BP Batam, realisasi investasi di Batam menunjukkan tren positif hingga semester I/2024 karena tumbuh sebesar 55,70%. Nilai totalnya sebesar Rp12,31 triliun. 

Tren positif ini merupakan hasil dari kombinasi antara pembangunan infrastruktur, perizinan yang efisien serta utilitas yang memadai, seperti listrik. 

Penyediaan listrik yang andal memiliki peranan penting untuk menjaga agar iklim investasi dan dunia usaha tetap kondusif. Di Batam, roda penggerak ekonomi berpusat pada investasi, dan hampir seluruh kawasan industri dan KEK menggunakan listrik yang disuplai PLN Batam.

Pengelola KEK NDP, PT Taman Resor Internet (Tamarin) sudah menjalin kerja sama perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBTL) dengan PLN Batam, awal Januari 2024 kemarin. Dari kerja sama tersebut, PLN Batam harus menyediakan tenaga listrik dengan daya sebesar 500 megawatt (MW) guna memenuhi kebutuhan data center yang banyak dibangun di KEK NDP.  

Hingga saat ini, sudah ada 10 data center yang tengah dibangun di KEK NDP, dan satu lagi masih dalam tahap komitmen proyek. Beberapa diantaranya yakni PT GDS IDC Service asal Hong Kong, lalu BW Digital dari Singapura, dan lainnya. Adapun, total tenaga kerja yang diserap KEK NDP hingga saat ini sebanyak 4.723 orang.

Direktur Utama PT Tamarin Kris Wiluan mengatakan, pihaknya terus berupaya membawa investor yang memiliki reputasi terbaik untuk berinvestasi di Batam.

"Kami selalu mencari brand yang tertarik dan mendorong industri digital, kita akan membawa kesini," katanya di Batam, Kamis (24/10/2024).

Kerja sama dengan PLN Batam ini kata Kris merupakan tahapan penting untuk mendukung pengembangan KEK NDP. "Dengan kerja sama ini akan menjadi daya tarik bagi investor data center untuk merelokasi bisnisnya ke KEK NDP," ungkapnya.

Selain dengan Tamarin, PLN Batam juga telah menjalin kerja sama dengan NeutraDC Batam anak perusahaan dari Telkom di akhir 2023 kemarin. Kerja sama ini terkait suplai pasokan listrik dengan kapasitas sebesar 90 juta VA untuk hyperscale data center Kawasan Industri Kabil di Batam. 

Nilai investasi data center ini sebesar Rp1,4 triliun. Data center ini ditargetkan untuk memenuhi permintaan pasar pusat data untuk era kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Satu lagi KEK baru juga akan segera hadir di Batam, namanya KEK Tanjung Sauh. Jauh-jauh hari, pengelola KEK tersebut, PT Panbil Utilitas Sentosa anak usaha dari Panbil Group telah menjalin kerja sama sejak 2021 dengan PLN Batam tentang rencana pembangunan dan pengelolaan PLTU Biomassa 2x100 MW di Tanjung Sauh, Batam.

President Director Panbil Group Johannes Kenedy mengatakan PLTU biomassa dapat menjadi daya tarik baru sebagai sumber energi alternatif.

Menurut Kennedy, Panbil dan PLN masih terus mengembangkan PLTU yang ditargetkan akan menghasilkan listrik sebesar 300 MW. "Tak mungkin industri bisa tumbuh tanpa energi. Keduanya beriringan," katanya di Hotel Radisson Batam, Selasa (22/10/2024).

Di KEK Tanjung Sauh yang masih dalam tahap pengembangan ini ditargetkan untuk menyerap 200.000 tenaga kerja. Untuk investasi tahap awal, pengelola telah menggelontokan dana sebesar Rp 10 triliun. 

KEK Tanjung Sauh merupakan proyek yang diusulkan bertujuan untuk melayani industri ringan hingga menengah, serta bisnis yang boros energi seperti pelanggan manufaktur tingkat lanjut dan data center, dengan penyediaan energi terbaru dan solusi sirkular yang berkelanjutan.

Listrik Ramah Lingkungan Buat Industri di Batam

Pemerintah telah menargetkan percepatan peningkatan angka bauran energi sebesar 23% pada 2025, untuk mendukung transisi energi menuju Net Zero Emission pada 2060. Karena hal tersebut, listrik tenaga surya mulai ramai digunakan di Batam.

Salah satu perusahaan industri terkenal di Batam Mc Dermott Indonesia sudah menerapkan penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap berkapasitas 6,2 MWp sejak November 2023. PLTS atap ini dioperasikan oleh PLN Batam.

PLTS atap merupakan bagian dari layanan smart green service (SGs), yang menitikberatkan pada transisi energi yang dilakukan PLN guna mendukung pelaksaan program energi baru dan terbarukan (EBT) di Batam. SGs ini adalah layanan penyambungan listrik yang komprehensif, dengan pasokan listrik bersih dari PLTS atap.

Pembangunan PLTS atap di Mc Dermott ini menggunakan sekitar 11.428 pieces (pcs) modul panel surya dengan sistem photovoltaic rooftop atau terpasang di atap, yang tersebar di 24 lokasi kawasan perusahaan dengan area seluas 28.963 meter persegi.  Total kapasitas PV rooftop yang dibangun adalah 6.285 kWp sehingga diperkiraan total produksi tenaga listrik PLTS ini per tahun mencapai 8.465 MWh.

Mc Dermott Indonesia merupakan perusahaan yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Batam. Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Batam, jumlah pekerja di perusahaan asal Amerika hingga saat ini mencapai 11.280 orang.

Selain MC Dermott, PLTS atap juga terpasang di PT Duta Surya Sukses, PT Giken Precision Indonesia dan PT Panasonic Industrial Devices Batam pada November 2023. Adapun, total daya yang terpasang sebesar 3.057 kWp.

Dua bulan sebelumnya di September 2023, sebanyak empat perusahaan juga memasang PLTS atap, yakni PT Bumi Abadi Tegarsakti, PT Ecogreen Oleochemical, PT Citra Lautan Teduh, dan PT Pasific Karya Sindo Perkasa. Total daya yang terpasang sebesar 3.764 KWp.

Perusahaan besar lainnya yang juga memasang PLTS atap yakni PT Satnusa Persada dengan kapasitas 369 kWp, dan PT Sinergy Oil Nusantara dengan kapasitas 1,4 MWp. Di Sat Nusapersada terdapat investor PT Xiaomi Technology Indonesia yang merupakan investor terbesar di Batam, dengan nilai investasi sebesar Rp 27,12 triliun. Perusahaan ini memproduksi smarphone di pabrik milik Sat Nusapersada.

Direktur Utama PLN Batam M Irwansyah Putra mengatakan pihaknya terus berupaya mempercepat transisi energi di Batam. Targetnya yakni Net Zero Emission 2060.

"Solusi dengan pemasangan PLTS atap telah dilakukan di sejumlah perusahaan besar di Batam. Upaya peningkatan bauran EBT diperlukan agar menjadi tulang punggung kelistrikan di Batam," katanya.

Menurut Irwansyah, PLTS atap memiliki keunggulan karena dapat menekan emisi karbon, sehingga lebih ramah lingkungan. Selain itu mengingat Pulau Batam yang kecil, maka PLTS atap menjadi solusi tepat untuk mengoptimalkan potensi tenaga surya dalam menerangi kota industri ini.

Irwansyah optimistis potensi tenaga surya sebagai pembangkit listrik akan membawa dampak positif pada pertumbuhan ekonomi Batam. Saat ini realisasi investasi terus menunjukkan peningkatan, ksususnya di sektor digital yang marak ditemukan di KEK NDP.

"Pengelola KEK NDP, PT Tamarin tengah membangun kawasan digital yang membutuhkan pasokan listrik yang besar. Untuk memenuhi kebutuhan Tamarin, kami suplai daya sebesar 500 MW," ungkapnya.

Kondisi pasokan listrik Batam saat ini juga dinilai optimal, dengan realisasi beban puncak 467,6 MW, daya mampu 745 MW dan cadangan 277 MW atau masih 37% dari daya mampu.

Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah, mengingat sejumlah upaya yang dilakukan PLN Batam untuk menambah kapasitas. Misalnya program transmisi Sumatera ke Batam-Bintan. Targetnya pada 2026 nanti akan masuk ke Batam sehingga akan ada tambahan 300 MW energi hijau.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper