Bisnis.com, PEKANBARU — Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menargetkan program rehabilitasi mangrove di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, yang mencakup 30 desa pada 2025 mendatang.
Manager PPIU M4CR BRGM Riau Muhammad Arif Fachrurozi mengatakan rehabilitasi mangrove di Bengkalis dilakukan dalam kerangka program Mangrove for Coastal Resilience (M4CR), yang didanai oleh Bank Dunia dan berfokus pada pemulihan ekosistem pesisir.
"Program ini akan dimulai secara efektif pada tahun 2025 dan menargetkan rehabilitasi mangrove di empat provinsi prioritas, yaitu Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara, dengan total luas rehabilitasi mencapai 75.000 hektar hingga 2027," ungkapnya Selasa (22/10/2024).
Dia menyebut pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam melaksanakan program ini. Menurutnya rehabilitasi mangrove harus melibatkan semua pihak, termasuk kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, untuk memastikan keberlanjutan program ini.
Selain itu, dia menyarankan pembuatan Peraturan Desa terkait perlindungan mangrove agar program ini terus berjalan dalam jangka panjang.
Sementara itu DMPM Specialist BRGM, Yuni Mustani, menjelaskan bahwa Kabupaten Bengkalis memiliki ekosistem mangrove yang luas, namun kondisi sebagian besar mangrove sudah rusak akibat eksploitasi.
Baca Juga
"Untuk memulihkan ekosistem mangrove yang rusak, diperlukan perencanaan restorasi yang matang dengan dukungan data dan informasi yang kuat," ujar Yuni.
Program rehabilitasi ini bertujuan tidak hanya untuk memulihkan ekosistem mangrove yang kritis, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Selanjutnya BRGM akan melakukan sosialisasi perencanaan dan perlindungan mangrove di Bengkalis, bekerja sama dengan pemerintah daerah, lembaga akademis, dan masyarakat lokal.
Pjs Bupati Bengkalis, Akhmad Sudirman Tavipiyono, menyambut baik rencana BRGM dan menyatakan apresiasinya atas dukungan teknis yang diberikan.
"Dengan adanya dukungan dari BRGM, kami semakin optimis bisa mencapai target rehabilitasi mangrove di Kabupaten Bengkalis," ungkapnya.
Dia juga berharap sosialisasi yang akan dilakukan pada November 2024 mendatang dapat berjalan efektif dan tepat waktu, dengan koordinasi yang lebih intens antara semua pihak.
Pihaknya berharap program rehabilitasi mangrove ini menjadi langkah penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir di Bengkalis, sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan dan ekonomi masyarakat setempat.