Bisnis.com, PALEMBANG — Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) sepanjang Januari sampai September 2024 mencapai 9.697 hektare.
Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera Ferdian Krisnanto mengungkapkan luasan karhutla tertinggi tahun ini terjadi pada bulan September yang mencapai 6.749 hektare atau sekitar 69,59%.
"Luas Karhutla Januari sampai September 2024 lebih luas dibandingkan 2020—2022. Namun, angka [luasan] tidak lebih besar dibanding tahun 2023 yang mencapai 35.458 hektare," ujarnya, Kamis (10/10/2024).
Dia menerangkan, tingginya luasan karhutla pada bulan lalu disebabkan oleh meningkatnya frekuensi kebakaran karena Sumsel masih masuk dalam musim kemarau.
Kondisi itu juga sejalan dengan peningkatan jumlah titik panas [hotspot] pada September yang juga menjadi tertinggi dengan jumlah mencapai 1.540 titik.
"Frekuensi kebakaran memang banyak terjadi di bulan kemarin. Dan untuk perhitungan luasan berdasarkan citra juga bisa progresif dikarenakan ketersediaan citra yang clear juga," jelasnya.
Baca Juga
Adapun total luasan karhutla sampai kuartal III tahun ini tertinggi berada di lahan mineral seluas 6.382 hektare, lalu untuk lahan gambut 3.316 hektare.
Sedangkan wilayah yang terluas mengalami karhutla yaitu Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang mencapai 3.570 hektare.